Wika Gedung (WEGE) revisi kontrak baru tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk memperoleh kontrak baru sebesar Rp 1,01 triliun sepanjang semester I 2020. Kontrak dari pasar BUMN mendominasi perolehan kontrak pada periode tersebut.

Direktur Utama Wijaya Karya Bangunan Gedung Nariman Prasetyo mengakui nilai kontrak yang diperoleh mengalami penurunan akibat mundurnya tender proyek. "Pandemi Covid 19, menyebabkan perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk di bisnis konstruksi yang berimbas pada penurunan dan mundurnya tender-tender di awal tahun ini," ujarnya dalam video conference, Selasa (28/7).

Dalam periode tersebut, emiten berkode saham WEGE di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatat pasar BUMN menjadi kontributor utama dengan kontribusi 42%. Selanjutnya, pemerintah 31%, dan swasta sebesar 27%. Dari sisi proyek, kontrak terbesar berasal dari proyek Bank Indonesia di Palangkaraya. Proyek tersebut memiliki nilai sebesar Rp 202,18 miliar.


Baca Juga: RUPSLB Wijaya Karya Bangunan (WEGE) tunjuk Sugeng Rochadi sebagai Komisaris Utama

Selanjutnya, proyek lain yang diraih WEGE antara lain Gedung Mandiri Denpasar, RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, The Park Mall Kendari (PSA), RSPJ Darurat Corono PT Pertamedika DKI Jakarta, RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta dan Interior Gedung BUMN.

Adapun hingga semester I, total order book yang dibukukan WEGE sebesar Rp 12,22 triliun. Hingga tutup tahun, anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini menargetkan pertumbuhan order book 56,66% menjadi Rp 27,79 triliun.

Namun, berdasarkan perolehan tersebut, manajemen memutuskan merevisi target kontrak baru tahun ini menjadi Rp 3,4 triliun dari sebelumnya Rp 14,94 triliun. Dengan target barunya itu, WEGE optimis mampu mengejarnya lantaran pada April 2020 lalu, pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020.

Baca Juga: Wika Gedung (WEGE) punya direksi dan komisaris baru, ini susunan lengkapnya

"Jadi kalau sebelumnya misalnya owner proyek memberikan syarat harus induk, sekarang untuk tender berikutnya kami bisa ikut masuk untuk memperoleh tender sehingga ini menambah peluang kami mencari kontrak baru," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga telah membentuk anak usaha PT Wika Precast Gedung hasil konsorsium dengan PT Wijaya Karya Beton dapat menyasar kontrak-kontrak kecil dengan nilai di bawah Rp 50 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .