WIKA Group Genggam Kontrak Proyek di IKN Rp 7,13 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Group PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menggenggam proyek di IKN sebesar Rp 7,13 triliun.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, dari nilai kontrak tersebut, proyek yang dikerjakan WIKA adalah Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau - Sp. Tempadung 3B, Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau - Sp. Tempadung 3B-2, Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, dan Jaringan Perpipaan Air Limbah.

“WIKA juga terlibat dalam KSO untuk mengerjakan Pembangunan Gedung Kantor Presiden dan Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara pada Kawasan Istana Kepresidenan IKN,” ujarnya kepada Kontan, Sabtu (17/2).


Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Mendapat Restu Perpanjangan Pelunasan Pokok Sukuk dan Obligasi

Mahendra menjelaskan, proyek WIKA di IKN dilakukan dengan mempelopori penggunaan BIM level 5D.

Metode ini merupakan level perencanaan konstruksi dan manajemen proyek yang memungkinkan kolaborasi data geometris, hasil pengolahan cost, quantity dan schedule proyek dan memadukannya dengan teknologi Augmented Reality (AR). Sehingga, menghasilkan visualisasi yang lebih baik sekaligus meminimalisasi risiko kesalahan pekerjaan dan manajemen proyek yang lebih efisien.

Selain itu, aktivitas pembangunan proyek di IKN juga didukung oleh adanya fasilitas Digital Control Tower.

 
WIKA Chart by TradingView

“Ini untuk memudahkan direksi dan manajemen pusat melakukan pemantauan, berinteraksi dengan proyek, sekaligus mengintegrasikan berbagai aplikasi dengan menyediakan data-data sehingga dapat mendorong aktivitas operasi berlangsung sesuai rencana,” paparnya.

Pada tahun 2024, WIKA menargetkan adanya peningkatan kontrak baru yang berasal dari Pemerintah yang sudah dialokasikan melalui APBN 2024 sekaligus menargetkan peningkatan produksi atas proyek-proyek yang sudah didapatkan pada tahun sebelumnya.

“WIKA juga masih berupaya untuk menjaga arus kas dengan bertindak hanya sebagai kontraktor dan tidak melakukan investasi baru, sehingga Perseroan belum berencana melakukan capital injection baru,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .