JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk terus menambah perolehan kontrak barunya di tahun 2015. Hingga 1 Juni kemarin, perusahaan berkode emiten WIKA itu telah menandatangani kontrak baru senilai Rp 6 triliun. Nilai tersebut baru mencakup 19,61% dari target kontrak barunya sebesar Rp 30,59 triliun di tahun ini. “Sebenarnya sama kontrak dengan posisi terendah dan hanya tinggal menunggu pengumuman saja kita sudah Rp 9 triliun, tapi kalau yang sudah di tanda tangani sekitar Rp 6 triliun,” urai Suradi, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk kepada Kontan, Rabu (10/6). Adapun kontrak terakhir yang dikantongi perseroan adalah pekerjaan pembangunan bendungan Passeloreng di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada 1 Juni kemarin, kontrak senilai Rp 701,47 miliar telah ditandatangani konsorsium PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa. Proyek tersebut diperkirakan akan sekitar 5 tahun lagi. Rencananya bendungan itu akan dibangun di atas lahan seluas 169 kilometer persegi dengan luas genangan waduk sebesar kurang lebih 2.500 hektare. Bendungan Passeloreng didesain untuk menyediakan penampungan khusus sebesar 138 juta meter kubik dan infrastruktur pengairan sawah. “Ini proyek ketiga bendungan kita tahun ini,” imbuhnya. Sebelumnya Wijaya Karya sudah mengantongi proyek bendungan Logung di Pati, Jawa Tengah dan bendungan Keureto di Aceh. Suradi setelah Passeloreng, perusahaan masih akan mendapatkan pekerjaan pembangunan bendungan lagi. Menurutnya saat ini perseroan tengah mengikuti tender 2 proyek bendungan dengan nilai kurang lebih Rp 1 triliun. Asal tahu saja, di tahun 2015 ini Wijaya Karya menargetkan untuk bisa mengantongi penjualan pada angka Rp 21,43 triliun dan lama bersih sebesar Rp 764,52 miliar. Kemudian untuk kontrak diincar pada angka Rp 31,64 triliun. Hingga bulan April kemarin perseroan baru mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,12 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wika kantongi kontrak baru Rp 6 triliun
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk terus menambah perolehan kontrak barunya di tahun 2015. Hingga 1 Juni kemarin, perusahaan berkode emiten WIKA itu telah menandatangani kontrak baru senilai Rp 6 triliun. Nilai tersebut baru mencakup 19,61% dari target kontrak barunya sebesar Rp 30,59 triliun di tahun ini. “Sebenarnya sama kontrak dengan posisi terendah dan hanya tinggal menunggu pengumuman saja kita sudah Rp 9 triliun, tapi kalau yang sudah di tanda tangani sekitar Rp 6 triliun,” urai Suradi, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk kepada Kontan, Rabu (10/6). Adapun kontrak terakhir yang dikantongi perseroan adalah pekerjaan pembangunan bendungan Passeloreng di Makassar, Sulawesi Selatan. Pada 1 Juni kemarin, kontrak senilai Rp 701,47 miliar telah ditandatangani konsorsium PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa. Proyek tersebut diperkirakan akan sekitar 5 tahun lagi. Rencananya bendungan itu akan dibangun di atas lahan seluas 169 kilometer persegi dengan luas genangan waduk sebesar kurang lebih 2.500 hektare. Bendungan Passeloreng didesain untuk menyediakan penampungan khusus sebesar 138 juta meter kubik dan infrastruktur pengairan sawah. “Ini proyek ketiga bendungan kita tahun ini,” imbuhnya. Sebelumnya Wijaya Karya sudah mengantongi proyek bendungan Logung di Pati, Jawa Tengah dan bendungan Keureto di Aceh. Suradi setelah Passeloreng, perusahaan masih akan mendapatkan pekerjaan pembangunan bendungan lagi. Menurutnya saat ini perseroan tengah mengikuti tender 2 proyek bendungan dengan nilai kurang lebih Rp 1 triliun. Asal tahu saja, di tahun 2015 ini Wijaya Karya menargetkan untuk bisa mengantongi penjualan pada angka Rp 21,43 triliun dan lama bersih sebesar Rp 764,52 miliar. Kemudian untuk kontrak diincar pada angka Rp 31,64 triliun. Hingga bulan April kemarin perseroan baru mengantongi kontrak baru sebesar Rp 5,12 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News