KARAWANG. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) resmi mengoperasikan pabrik beton pracetak di kawasan industri Karawang, Jawa Barat. Melalui cucu usaha, PT Wika Kobe, BUMN konstruksi ini akan memproduksi jenis beton pra cetak yang berbeda dari PT Wika Beton. Wilfred Asingkali, Direktur Utama Wika Beton menjelaskan, pabrik pertama Wika Kobe ini khusus memproduksi beton pra cetak non putar. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 80.000 ton per tahun. Sementara luas lahan mencapai 3,3 hektare (ha). "Pabrik ini akan berproduksi komersial pada akhir tahun 2013," ujaranya, Rabu (28/7). Untuk tahap awal, total produksi Wika Kobe diperkirakan sekitar 20.000 ton. Nantinya, beton pracetak non putar ini akan digunakan untuk kebutuhan proyek mass rapid transit (MRT) dan proyek Tanjung Priok Access.
Bambang Legowo, Direktur Utama PT Wika Kobe menambahkan, pihaknya sedang dalam tahap pembiacaraan dengan para pemilik proyek. Proyek MRT yang dibidik adalah MRT underground. Total nilai proyek ini mencapai Rp 150 miliar. Selain untuk kedua proyek itu, Wika Beton juga akan memasok kebutuhan beton untuk keperluan proyek bangunan (building), civil engineering, bridge component, dan marine structure. Tahun ini, Bambang memperkirakan, Wika Kobe belum akan memberikan kontribusi terhadap Wika Beton dan WIKA. "Tahun depan, kami targetkan kontribusi pendapatan Wika Kobe ke Wika Beton mencapai Rp 200 miliar," kata Bambang. Asal tahu saja, Wika Kobe merupakan perusahaan patungan antara Wika Beton dan PT Komponindo Betonjaya (Kobe), anak perusahaan Misubishi Construction Co. Ltd asal Jepang. Wika Beton menguasai 51% saham Wika Kobe, sisanya digenggam Komponindo Betonjaya. Wika Kobe resmi berdiri pada Mei 2012 dengan nilai investasi sebesar Rp 100 miliar. Adanya kerjasama ini sebagai jalan bagi Wika Beton yang ingin menyasar pada proyek-proyek yang didanai oleh pemerintah Jepang. Pasalnya, pemerintah negeri sakura itu mensyaratkan harus ada konten Jepang pada proyek-proyek Jepang. Wika Beton menargetkan bisa mencatatkan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 2,3 triliun dan Rp 260 miliar tahun ini. Hingga Juni 2013, angka pendapatan Wika Beton sudah mencapai 63% dari yang ditargetkan atau sekitar Rp 1,44 triliun. Sedangkan laba bersih berkisar Rp 179,4 miliar atau 69% dari proyeksi laba hingga akhir tahun.
Agar kantong semakin tebal, Wika Beton melakukan ekspansi yang agresif. Tidak hanya di Indonesia, perusahaan juga melebarkan sayap ke negeri tetangga. Belum lama ini, manajemen Wika Beton menyatakan akan menyuntik modal atas entitas patungan antara perusahaan dengan perusahaan asal Myanmar. Nama perusahaan itu adalah Season One. Joint venture itu akan memproduksi beton pra cetak dengan kapasitas 27.000 ton per tahun. Nilai investasi diperkirakan mencapai sekitar US$ 20 juta. Selain itu, perusahaan juga akan membangun pabrik beton baru di Banten. Pabrik itu direncanakan berkapasitas 30.000 ton per tahun. Tidak cuma itu, Wika Beton juga akan membangun pabrik beton di Sumatra Selatan dengan kemampuan produksi sekitar 50.000 ton per tahun. Terkait rencana penawaran perdana saham (IPO) perusahaan, manajemen Wika Beton mengatakan akan melihat terlebih dahulu kondisi hingga akhir tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Amailia Putri