JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tak perlu waktu lama untuk memperoleh kontrak baru di 2017. Dalam kurun waktu kurang dari sepekan, WIKA berhasil memenangkan proyek penataan pantai di Lombok. Perusahaan berkode WIKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini membukukan kontrak baru setelah memenangkan proyek yang digelar oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero). Proyek senilai Rp 138,107 miliar yang dimenangkan WIKA meliputi proyek konstruksi Jalan Taman Ruas C-I, I-I1, E-R-S-T, R-R1, dan penataan pantai Kuta, Mandalika, Lombok.
"WIKA ditunjuk oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) sebagai pemenang pada 5 Desember 2016 lalu," ujar Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk dalam keterangan resminya kepada KONTAN, (7/1). Pengumuman tender tersebut berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi yang dilakukan oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) alias Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Keputusan pemenang tender tersebut tercantum dalam Surat Keputusan nomor 01/Peng/Dir/ITDC/2017 tentang pengumuman pemenang. Perolehan kontrak ini merupakan langkah awal WIKA menuju target perolehan kontrak di 2017. Tahun ini WIKA memproyeksikan perolehan kontrak dihadapi sebesar Rp 102,937 triliun atau naik sebesar 26,3% dari target di 2016. Perincian kontrak dihadapi ini ialah target kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp 43,245 triliun dan
carry over tahun 2016 sebesar Rp 59,692 triliun.
Selain itu, tahun 2017 ini WIKA memproyeksikan target penjualan (termasuk penjualan kerja sama operasi atau KSO) sebesar Rp 25,747 triliun atau naik 32,81% dari target tahun 2016 sebesar Rp 17,29 triliun. Sementara, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp 1,219 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru di 2017 diproyeksikan berasarl dari pemerintah 29,8%, BUMN 30%, dan swasta 40,2%. Sedangkan belanja modal alias
capital expenditure (capex) tahun 2017 dianggarkan WIKA tahun ini sebesar Rp 12.016 triliun. Capex tahun 2017 terdiri dari aset tetap Rp 871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp 1,119 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp 2,287 tirliun, pengembangan usaha (PMN) senilai Rp 2,365 triliun, pengembangan usaha di luar PMN yakni Paket I Rp 1,467 triliun dan Paket 2 Rp 3,905 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie