WIKA raih proyek dari Angkasa Pura



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) meraih proyek baru tahun ini. BUMN konstruksi ini melalui konsorsium Kawapehajaya Indonesia telah memperoleh kontrak proyek milik PT Angkasa Pura II senilai Rp 4,7 triliun.

Proyek itu merupakan proyek perluasan gedung Terminal III Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Natal Argawan Pardede, Sekretaris Perusahaan WIKA mengatakan, WIKA menjadi pimpinan konsorsium dengan kepemilikan saham sebesar 37%.

Anggota konsorsium lainnya diantaranya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Hyundai Engineering Co. Ltd, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Jaya Teknik Indonesia dan PT Indulexo.


Proyek ini ditargetkan kelar dalam dua tahun atau 850 hari kalender terhitung sejak penetapan kontrak. "Tahun ini mungkin akan selesai 30% nya dulu," papar Natal, Selasa (26/2).

Ruang lingkup proyek tersebut meliputi detail engineering design (DED) dan pelaksanan konstruksi pada mainbuilding terminal, jalan dan lahan parkir.

Natal bilang, WIKA juga tengah mengikuti beberapa proyek lain. Cuma, ia belum mau bisa menyebut detail proyek tersebut. "Kami akan mencapai target perolehan kontrak tahun ini," ujar dia.

WIKA menargetkan bisa memperoleh total kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp 38,87 triliun, naik 21,15%, dari order book tahun lalu senilai Rp 32,09 triliun.

Order book itu terdiri dari kontrak baru (termasuk joint operation) Rp 20,75 triliun. Sedangkan sisa kontrak tahun lalu sebesar Rp 18,11 triliun. Manajemen WIKA pernah mengungkapkan, dari order book tersebut, sekitar 30,4% atau Rp 6,31 triliun berasal dari proyek pemerintah. Lalu, proyek dari perusahaan BUMN 44,9% atau setara Rp 9,31 triliun. Sisanya dari proyek swasta sebesar 24,7% atau Rp 5,31 triliun.

Jika asumsi target itu tercapai, Wijaya Karya memperkirakan, pendapatan mereka bisa mencapai Rp 15,41 triliun di tahun ini, naik 26,73% dari Rp 12,16 tiliun di 2012.

Tahun ini, WIKA menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,78 triliun. Dana tersebut Rp 898 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha. Sekitar Rp 213,6 miliar untuk akuisisi, dan Rp 192,9 miliar untuk investasi aset tetap.

Selain itu, Wijaya Karya juga mengalokasikan Belanja modal untuk anak perusahaan Rp 475,5 miliar. Kemarin, harga saham WIKA naik 0,61% ke posisi Rp 1.660 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana