JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk baru saja mengantongi tambahan kontrak baru di tahun 2016. Perusahaan konstruksi pelat merah itu mendapatkan pekerjaan dari proyek jaringan gas Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam proyek tersebut perseroan berkongsi dengan Rekayasa Industri (Rekind) dan NK. “Perseroan memiliki porsi sebesar 60% dari total nilai proyek atau sekitar Rp296 miliar,” ujar Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/2). Tak hanya proyek pembangunan jaringan gas, perseroan juga mendapatkan pekerjaan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar (SPBG) di Bekasi senilai Rp 44,43 miliar, fasilitas penunjang penerangan jalan umum senilai Rp 45,04 miliar, tank bahan bakar nabati senilai Rp 48,74 miliar dan kontrak proyek mini hydro di 3 lokasi. “Ilaga senilai Rp 31,97 miliar, Oksibil Rp 17,34 miliar dan Supiori Rp 19,81 miliar,” paparnya. Sampai bulan Januari kemarin, WIKA baru berhasil mengantongi kontrak baru sekitar Rp 520 miliar. Pekerjaan itu seluruhnya diperoleh dari proyek pemerintah. Sepanjang tahun ini perseroan menargetkan bisa mengantongi kontrak baru hingga Rp 52,3 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
WIKA raih proyek jaringan gas Prabumulih
JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk baru saja mengantongi tambahan kontrak baru di tahun 2016. Perusahaan konstruksi pelat merah itu mendapatkan pekerjaan dari proyek jaringan gas Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam proyek tersebut perseroan berkongsi dengan Rekayasa Industri (Rekind) dan NK. “Perseroan memiliki porsi sebesar 60% dari total nilai proyek atau sekitar Rp296 miliar,” ujar Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/2). Tak hanya proyek pembangunan jaringan gas, perseroan juga mendapatkan pekerjaan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar (SPBG) di Bekasi senilai Rp 44,43 miliar, fasilitas penunjang penerangan jalan umum senilai Rp 45,04 miliar, tank bahan bakar nabati senilai Rp 48,74 miliar dan kontrak proyek mini hydro di 3 lokasi. “Ilaga senilai Rp 31,97 miliar, Oksibil Rp 17,34 miliar dan Supiori Rp 19,81 miliar,” paparnya. Sampai bulan Januari kemarin, WIKA baru berhasil mengantongi kontrak baru sekitar Rp 520 miliar. Pekerjaan itu seluruhnya diperoleh dari proyek pemerintah. Sepanjang tahun ini perseroan menargetkan bisa mengantongi kontrak baru hingga Rp 52,3 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News