JAKARTA. PT Wijaya Karya Realty atau WIKA Realty akan lebih banyak mengembangkan bangunan bertingkat atawa
high rise bulding ketimbang rumah tapak di tahun ini. Pertimbangannya, frekuensi penjualan bangunan bertingkat lebih tinggi. Perusahaan itu menargetkan porsi
high rise bulding 60% . Sebagai gambaran, saat ini proyek high rise bulding WIKA Realty sebanyak 12. Sedang proyek rumah tapak hanya sembilan. Proyek-proyek itu tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan hingga Sulawesi. Terbaru, anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ini akan menambah satu proyek
high rise bulding di Surabaya, Jawa Timur. Lahan proyek itu adalah bekas pabrik milik PT Boma Bisma Indra (Persero).
WIKA Realty membeli lahan seluas 10.825 meter persegi (m²) seharga Rp 86,01 miliar. Rencananya, lahan itu akan disulap menjadi kawasan hunian yang berisi satu menara kondominium hotel (kondotel), dua menara apartemen dan area komersial. Perusahaan itu masih mengusung bendera Tamansari. Kalau tak meleset, WIKA Realty akan mengembangkan proyek mulai semester II-2015 dan menyelesaikannya dalam empat tahun ke depan. "Saat ini masih mengurus konsultan dan perizinan," ujar
Director of Business Development & Property WIKA Realty Imam Sudiyono kepada KONTAN, Kamis (31/12). Proyek ini membutuhkan biaya Rp 700 miliar. Salah satu sumber dananya yang akan dipakai, berasal dari setoran modal PT Wijaya Karya. Belum lama ini, Wijaya Karya menggelontorkan dana segar kepada WIKA Realty sebesar Rp 300 miliar. Suntikan modal tersebut dilakukan dalam dua tahap,
pertama, Rp 150 miliar akhir tahun 2014.
Kedua, sebesar Rp 150 miliar akan dilakukan tahun ini. Selain mengembangkan proyek, WIKA Realty juga bergerak di bisnis manajemen properti. Antara lain mengelola klub olahraga, perkantoran, perhotelan, apartemen dan kawasan industri. Meski banyak mengelola properti, pendapatan berulang baru sekitar 10% dari total pendapatan WIKA Realty. "Kami perkirakan pendapatan berulang baru meningkat setelah hotel kami di dekat Bandara Soekarno-Hatta memasuki tahun keduanya beroperasi," ujar Imam. Berbekal aneka portofolio itu, WIKA Realty membidik pendapatan tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. Artinya kinerja diharapkan naik 23,07% dari proyeksi pendapatan 2014 yang Rp 1,3 triliun.
Selain membuat target pendapatan 2015 yang cukup optimistis, manajemen ingin mengantongi laba bersih sekitar Rp 140 miliar. Target laba bersih itu lebih besar 16,67% dibandingkan dengan estimasi laba yang akan diraih 2014 sebesar Rp 120 miliar. Manajemen WIKA Realty berharap porsi penghasilan dan laba bersih sepanjang tahun ini bisa bisa melebihi dari 10% dari total pendapatan dan laba sang induk. Saat ini WIKA Realty masih memiliki tabungan lahan alias
landbank sekitar 100 hektare (ha). Terbesar, hingga 60 ha berada di Samarinda, Kalimantan Timur. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anastasia Lilin Yuliantina