Wika Realty luncurkan dua proyek TOD di 2017



JAKARTA. PT Wika Realty akan mulai mengembangkan dua kawasan Transit Oriented Development (TOD) pada tahun ini, yakni di Tegalluar Bandung dan Jalan MT Haryono Jakarta.

Kedua proyek tersebut akan berada di titik pemberhentian proyek moda transportasi umum yang tengah dibangun saat ini. Wika Realty telah mengamankan lahan untuk dikembangkan seluas 436 hektare (ha) di kedua lokasi itu.

Wika Realty akan mengembangkan TOD Tegalluar melalui anak usahanya PT Tegalluar City Development (TCD) di atas lahan seluas 430 ha. Proyek ini akan dikembangkan sebagai kawasan mixed use (multi fungsi) yang akan terintegrasi dengan stasiun moda tranportasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang sedang dibangun saat ini.


"Tegalluar City merupakan proyek kota baru yang terdiri dari hunian landed house, apartemen, hotel, mall, komersial, komersial area, fasilitas kesehatan , fasilitas pendidikan dan lain-lain," kata Widyo Praseno, Direktur Komersial dan Properti Wika Realty, Jumat (27/1).

Sementara, di MT Haryono Jakarta, Wika Realty menguasai 6 ha lahan untuk dikembangkan menjadi kawasan multi fungsi yang akan terintegrasi dengan salah satu stasiun light rail transit (LRT) Jabodetabek dan halte Transjakarta.

Wika Realty mengembangkan proyek MT Haryono lewat anak usahanya PT Jakarta River City. Ini merupakan perusahaan patungan perseroan dengan perusahaan kontruksi BUMN Cina yakni China City Construction Thirteenth Enginering Bureau Co.Ltd (CCCC). Pengembangan Jakarta River City diperkirakan akan memakan investasi sebesar Rp 5 triliun. Wika menggenggam 30% pada proyek ini dan 70% dikuasai CCCC.

Wika Realty akan mulai mengembangkan Tegalluar City dan Jakarta River City pada tahun ini. Namun, Widyo belum bisa menyampikan proyek tahap awal yang akan dibangun di kedua TOD ini dan waktu peluncurannya, lantaran masih dalam proses perencanaan.

Tahun ini, Wika Realty menargetkan marketing sales atau pra penjualan Rp 2,24 triliun atau tumbuh 11% dari pencapaian tahun 2016 senilai Rp 2,04 triliun. Perusahaan optimistis, bisnis properti tahun ini akan lebih baik didukung oleh faktor positif seperti pelonggaran aturan Loan To Value (LTV), suku bunga KPR/KPA lebih menarik, serta adanya peluang dari kebijakan amnesti pajak.

Untuk melanjutkan ekspansi bisnisnya, Wika Realty menyiapkan belanja modal sebesar Rp 2,4 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah lahan baru dan untuk pengembangan properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini