Wika Realty menyasar segmen menengah atas



JAKARTA. PT Wika Realty siap bersaing di bisnis properti. Jika hajatan initial public offering (IPO) yang ditargetkan terlaksana tahun depan selesai, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini  siap mengguyur konsumen kelas menengah atas dengan properti kelas premium.

Menurut Imam Sudiyono, Direktur Properti dan Pengembangan Wika Realty, pihaknya bakal mengembangkan proyek perumahan dan bangunan jangkung (high rise building) yang menyasar segmen pasar menengah atas. "Kami akan fokus di properti jenis ini," katanya kepada KONTAN, Senin (8/12).

Rencananya, sekitar 60% dari seluruh proyek Wika Realty bakal berwujud proyek bangunan tinggi. Sementara sisanya, sekitar 40%, merupakan proyek perumahan atau rumah (landed house).


Prosentase yang lebih besar ke proyek bangunan tinggi bukan tanpa asalan. Menurut dia, proyek properti high rise punya turnover yang lebih  besar ketimbang proyek perumahan biasa.

Sementara, soal segmentasi konsumen, Wika Realty sengaja menyasar konsumen menengah atas. Pasalnya, konsumen di segmen ini lebih solid. Mereka memiliki daya beli yang terbilang bagus. 

Permintaan properti yang berasal dari konsumen di segmen ini sifatnya tidak elastis. Artinya, permintaan dari mereka tidak begitu terpengaruh, misalnya, oleh perlambatan ekonomi dalam negeri.

Usung smart home 

Nah, berbicara soal persaingan, manajemen optimistis mampu bertahan. Dalam bisnis properti, Wika Realty akan menawarkan ketepatan waktu baik untuk penyelesaian proyek dan penyerahan kunci. "Dibanding yang lain, kami bisa deliver ke konsumen lebih cepat," klaim Imam.

Konsep yang ditawarkan juga bakal menjadi andalan perusahaan ini. Properti buatan Wika Realty nantinya akan mengusung konsep smart home. Misalnya, pendingin ruangan atau air conditioner (AC) di unit apartemen akan otomatis menyala ketika si pemilik masuk ruangan.

Status Wika Realty sebagai anak usaha WIKA yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tentunya menjadi nilai tambah bagi pengembang ini untuk bisa memenangi persaingan.

Dengan sejumlah proyek yang tengah berjalan, Wika Realty menargetkan penjualan tahun ini bisa mencapai Rp 1,3 triliun. Sementara, target laba bersihnya Rp 120 miliar. 

Target kinerja ini masing-masing naik 15% dan 33% ketimbang pendapatan dan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 1,13 triliun dan Rp 90,42 miliar. "Selama ini, kontribusi sales kami terhadap induk usaha (Wijaya Karya) rata-rata 10% dan kontribusi laba  sekitar 17%. Ke depan, kontribusinya kami harapkan bisa meningkat," jelas Imam.

Bila semua rencana bisnis Wika Realty lancar, perusahaan ini menargetkan bisa mengantongi pendapatan berkisar antara Rp 1,5 triliun sampai Rp 1,6 triliun. Sementara, laba bersih untuk tahun depan dipatok Rp 140 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon