WIKA targetkan kantongi kontrak senilai Rp 25,6 triliun di 2011



JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) mengalokasikan belanja modal 2011 sebesar Rp 522 miliar. Jika dibandingkan tahun lalu, nilainya mengalami kenaikan sebesar 26,52% yang nilainya Rp 412,6 miliar.

Adapun perinciannya adalah, "Untuk pengembangan usaha Rp 308 miliar, penyertaan senilai Rp202 miliar, dan investasi aset tetap Rp12 miliar," papar Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (9/1). Dana belanja modal itu dipenuhi dari kas internal perseroan.

Tahun ini, perseroan juga menargetkan bisa mengantongi kontrak baru senilai Rp 12,3 triliun. Adapun sisa kontrak tahun lalu yang dibukukan tahun ini (carry over) sekitar Rp 13,3 triliun. Sehingga total kontrak yang dihadapi (order book) sepanjang 2011 ditargetkan mencapai Rp 25,6 triliun. Menurut Bintang, sektor konstruksi yang terdiri dari general construction, building construction, industrial plant dan energi masih akan berkontribusi dominan terhadap total kontrak baru yang akan diperoleh. Ia menyebutkan, target nilainya sekitar Rp 8,11 triliun. Sementara sisanya yaitu sekitar Rp 4,19 triliun dari sektor non konstruksi yang terdiri dari indusrtri beton pracetak, properti, serta industri.Hingga Desember 2010, total kontrak baru yang yang berhasil dikantongi perusahaan konstruksi tersebut sebesar Rp 10,46 triliun. Kontrak-kontrak baru itu antara lain proyek chemical grade alumina (CGA) Tayan, Kalimantan senilai Rp 1,3 triliun serta pembangunan jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang stage Casablanca sebesar Rp 314,29 miliar.Ada juga proyek suplai batubara STIG Jiangsu Light & Textile IMP & Exp co. Ltd senilia US$ 173 juta serta proyek design and build (Tunrkey) PT Golden Hope Nusantara (HGN) Sime Darby Group sebesra Rp 560 miliar.Dengan adanya proyeksi peningkatan kontrak baru yang didapat, maka managemen mengharapkan, kinerja perseroan juga akan terkerek. Tahun ini WIKA menargetkan bisa membukukan kenaikan laba bersih sebesar 38,37% dari Rp 253,59 miliar menjadi Rp 350,90 miliar. Hal itu dipicu meningkatnya laba usaha yang ditargetkan bisa naik 27,46% menjadi Rp 546,56 miliar. Kenaikan itu diasumsikan jika penjualan bersihnya bisa terdongkrak naik 7,64% dari tahun lalu menjadi Rp 9,44 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie