WIKA targetkan perolehan kontrak baru senilai Rp 61,74 triliun di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA, anggota indeks Kompas100) terus berupaya meningkatkan kinerjanya di tahun 2019 ini. WIKA menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 61,74 triliun pada tahun ini. Target tersebut naik 22% year on year (yoy) dari tahun 2018.

"Proyek yang disasar seperti proyek railway, jalan, bendungan, airport, pembangkit, dan industrial plant," ujar Sekretaris perusahaan WIKA Puspita Anggraini kepada kontan.co.id, Senin (18/3).

Di akhir 2018, WIKA membukukan kenaikan kontrak baru sebanyak 19,23% yoy atau mencapai Rp 50,56 triliun. Kinerja tersebut didukung kontribusi dari berbagai segmen bisnis perusahan tersebut yakni infrastruktur & gedung sebesar Rp 41,15 triliun. Lalu diikuti segmen industri sebesar Rp 6,46 triliun dan energi & industrial plant sebesar Rp 1,79 triliun. Sementara kontrak baru di segmen properti mencapai Rp 1,17 triliun.


Sebelumnya Direktur Utama WIKA Tumiyana menjelaskan, target total perolehan order book WIKA di 2019 akan menjadi Rp 140 triliun di 2019. Itu terbesar tahun ini di Indonesia. Adapun target order book di untuk tahun 2018 sebesar Rp 130 triliun.

Hal tersebut sejalan dengan sejumlah rencana ekspansi WIKA. Perusahaan konstruksi pelat merah ini siap tancap gas dengan menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 16,64 triliun.

Tumiyana menyebutkan, rencana tersebut dilakukan untuk memenuhi target perolehan laba bersih sebesar Rp 3,01 triliun dan penjualan yang diproyeksikan mencapai Rp 42,13 triliun hingga akhir 2019.

Sementara soal realisasi kinerja di 2018, Tumiyana masih enggan berkomentar lantaran laporannya masih dalam proses audit. WIKA menargetkan pendapatan dan laba bersih sebesar masing-masing sebesar Rp 39 triliun dan Rp 2,03 triliun untuk tahun 2018. "Bisnis WIKA pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah sustain akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi dan industrial plant, industri serta properti di tahun 2019," kata Tumiyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat