Wilmar Berupaya Jangkau 26.000 Petani Sawit Lewat Program Prospek



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wilmar meluncurkan Program Sinergi dan Pemberdayaan Petani Kecil (Prospek) yang bertujuan menjangkau 26.000 petani plasma kelapa sawit yang tergabung dalam rantai pasok perusahaan di seluruh Indonesia. 

Program ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Wilmar dalam memperkuat praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Program Prospek resmi diluncurkan di Palembang pada Rabu, 18 September 2024, dengan dihadiri lebih dari 130 petani plasma dari wilayah Sumatra Selatan.


Baca Juga: Wilmar Meraih Penghargaan ISPO dari Kementan

Di provinsi ini, Wilmar telah bermitra dengan sekitar 3.000 petani plasma. Peluncuran ini melanjutkan berbagai program serupa yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya.

Yudi Triadi, Manager Sustainability Smallholder Program Wilmar, menyatakan bahwa Prospek akan dilaksanakan secara bertahap dan inklusif. Tujuannya adalah memberikan pendampingan kepada petani dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. 

Program ini juga dirancang untuk menjaga produktivitas dan kualitas tandan buah segar (TBS) yang dihasilkan petani. Saat ini, rata-rata produktivitas TBS petani plasma mencapai lebih dari 20 ton per hektare per tahun.

"Melalui program ini, kami berharap dapat membantu petani meningkatkan produktivitas mereka dengan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan," ungkap Yudi dalam siaran pers, Selasa (24/9).

Baca Juga: Industri Sawit Bersiap Hadapi Pajak CPO yang Segera Ditetapkan India

Edrin Moss, Lead Sustainability Global Upstream Wilmar, menambahkan bahwa Prospek merupakan bagian dari penerapan kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE) yang telah diimplementasikan Wilmar sejak 2013. Program ini juga diharapkan dapat membantu petani mempersiapkan diri untuk sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang diinisiasi oleh pemerintah.

"Masih banyak petani swadaya yang belum memahami sepenuhnya praktik berkelanjutan. Kami berupaya untuk mendekatkan pengetahuan tersebut kepada mereka," ujar Edrin.

I Wayan Gede Surya, Ketua Koperasi Lembut Indah Sejahtera yang merupakan salah satu perwakilan petani plasma, menyambut baik peluncuran Prospek. Menurutnya, program ini akan membantu petani memahami berbagai aspek penting terkait praktik berkelanjutan, seperti lingkungan, keselamatan kerja, dan kualitas produksi.

Baca Juga: Industri Kelapa Sawit Bersiap Hadapi La Nina di Semester II-2024

"Selama ini kami masih awam. Dengan adanya Prospek, kami berharap petani bisa memperoleh pengetahuan lebih mengenai kelapa sawit berkelanjutan. Kami berharap program ini benar-benar terlaksana dan memberikan manfaat nyata," kata Gede.

Koperasi yang dipimpin oleh Gede berlokasi di Lempuing Indah, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan telah menjadi mitra plasma PT Buluh Cawang Plantation (BCP), anak perusahaan Wilmar Group, selama 25 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli