KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wilmar Group melaksanakan program bedah rumah untuk membantu masyarakat di 20 desa di Kabupaten Seruyan dan Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Diluncurkan pada 2014, hingga saat ini Wilmar telah membedah lebih dari 100 rumah milik masyarakat di wilayah tersebut. Desa Sembuluh II dan Pematang Limau, Kabupaten Seruyan adalah dua diantara desa yang menerima bantuan bedah rumah. Ahmad Sukur, Kepala Desa Sembuluh II mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program tersebut karena membantu menyediakan tempat tinggal layak huni bagi masyarakat.
Pihaknya mengajak perwakilan perusahaan Wilmar untuk meninjau langsung warga yang dinilai layak memperoleh bantuan. “Kami sangat antusias. Kalau masih bisa lanjut, ya dilanjutkan,” kata Sukur seperti dikutip dari siaran pers Wilmar, Minggu (20/3).
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 572 Miliar, Begini Rencana Bisnis Triputra Agro (TAPG) Tahun Ini Masyarakat Desa Sembuluh II telah lama akrab dengan program pemberdayaan masyarakat dari Wilmar. Salah satunya adalah menyediakan mentor perkebunan dan konsultan managemen pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kertapati sejak 2007. Wilmar juga memberikan pendampingan lapangan perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat setempat. Menurut Sahroni, Kepala Desa Pematang Limau, masyarakat antusias dan terbantu dengan bedah rumah karena sebelumnya program rumah layak huni belum pernah menyentuh desa tersebut. Pihaknya berharap, Wilmar dapat melanjutkan dengan program serupa atau pemberdayaan masyarakat lainnya. “Bantuan ini tepat sasaran karena dibutuhkan masyarakat,,” tutur dia. Community Development Manager Wilmar Group Kalimantan Tengah, Maman Sucherman, menjelaskan, program tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemerintah daerah. Saat ini, program bedah rumah di Kalteng telah identik dengan Wilmar.
Baca Juga: Bisnis Kelapa Sawit Tumbuh, PT Nusantara Sawit Sejahtera Siap IPO, Ini Targetnya Saat diluncurkan pada 2014, bedah rumah dilaksanakan secara insidental dan selanjutnya menjadi program berkelanjutan di seluruh wilayah operasional perusahaan di Provinsi Bumi Tanjung Bungai tersebut “Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok. Kami berharap dengan tersedianya rumah maka mereka lebih fokus dalam bekerja untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidupnya menjadi lebih baik,” ujar Maman.
Pihaknya telah menentukan kriteria masyarakat yang berhak memperoleh bantuan. Diantaranya, kurang mampu, disabilitas, janda tua, dan sebagainya. Warga yang membutuhkan mengajukan diri ke pemerintah desa dan kemudian diteruskan ke perusahaan untuk diverifikasi. Dana bantuan yang dikucurkan perusahaan sebesar Rp 30 juta - Rp 40 juta per unit untuk renovasi dan pembelian material bangunan. Program bedah rumah ditargetkan akan berakhir tahun ini. Program tersebut rumah telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Sosial pada 2018 karena dinilai berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli