Wilmar ingin melantai di bursa Shanghai pada 2019



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Wilmar International, produsen minyak sawit terkemuka Singapura, berencana mencatatkan sahamnya di bursa saham Shanghai Stock Exchange pada paruh kedua tahun 2019.

Seperti dikutip Nikkei Asian Review, Selasa (14/11) mengutip salah satu sumber seorang eksekutif senior Wilmar, pada tahun 2017 perusahaan ini akan mendaftarkan dirinya sebagai badan hukum di China. Pasca menjadi badan hukum China, Wilmar akan menjual sahamnya di Shanghai Stock Exchange. Rencana penjualan saham di China tersebut bukannya tanpa alasan.

Asal tahu saja, sebanyak US$ 19,9 miliar atau setara 48% dari total pendapatan Wilmar di tahun 2016, berasal dari China. Hal ini menempatkan China menjadi pangsa pasar terbesar Wilmar sampai saat ini.


Saat dikonfirmasi, Ho Kiam Kong, Chief Financial Officer (CFO) Wilmar International tidak membantahnya. "Persiapan untuk rencana penawaran umum saham berjalan dengan lancar," tutur Ho Kiam, seperti dikutip Nikkei saat memaparkan kinerja keuangan Wilmar per September 2017, Senin (12/11).

Sebagai informasi, pada periode Juli–September 2017, Wilmar membukukan laba bersih senilai US$ 370 juta. Jumlah tersebut turun 5,7% dari periode sama tahun 2016. Meski disisi lain, pendapatan Wilmar masih naik tipis menjadi US$ 11,12 miliar.

Adapun laba sebelum pajak di segmen minyak tropis, yang merupakan perusahaan perkebunan inti, manufaktur dan bisnis merchandising inti, turun hingga 51%. Hal tersebut terjadi karena margin pemrosesan yang lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Ho Kiam menyatakan, kondisi trading (perdagangan) yang sulit menyebabkan marjin perusahaannya turun. Namun dia optimistis, pada periode Oktober hingga Desember 2017, kinerja Wilmar akan lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Kuok Khoon Hong, Chairman sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Wilmar International menambahkan, seiring kinerja ekonomi yang cukup bagus di sejumlah negara Asia, bakal menjadi motor bisnis Wilmar di Asia.

Adapun belanja modal Wilmar periode Januari-September 2017 naik 7% dari periode yang sama tahun 216 menjadi US$ 611 juta, dengan fokus pengembangan pada segmen produk konsumen.

Editor: Dupla Kartini