JAKARTA. Ketua Asosiasi produsen Oleochemikal Indonesia (Apolin) Kris Hadisoebroto membenarkan adanya investasi baru di bidang oleokimia. "Wilmar akan mulai mengoperasikan pabriknya tahun ini. Kalau Itochu dan Sime Darby masih mencari partner lokal untuk diajak bekerjasama," ujar Kris.Dengan berproduksinya Wilmar, tahun ini kapasitas produksi industri oleokimia bertambah dari 700.000 ton per tahun pada tahun lalu menjadi sekitar 800.000 - 850.000 ton per tahun pada 2010. "Nanti kalau pabrik oleokimia Wilmar beroperasi penuh, kapasitas produksi nasional bisa naik jadi 900.000 ton per tahun," jelas Kris. Utilisasi indsutri oleokimia saat ini sekitar 80% - 90%.Kris mengungkapkan, sebenarnya industri oleokimia masih terbuka lebar. Sebab, permintaan produk oleokimia dunia setiap tahun tumbuh sekitar 2% - 35. Di Indonesia saja, sebanyak 80% produksi oleokimia digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Sedangkan sisanya sebanyak 20% digunakan untuk suplai domestik.Ini merupakan peluang bagus, terutama bagi perusahaan perkebunan yang sudah terintegrasi dengan baik. "Perusahaan yang sudah lenghap fasilitas dari hulu ke hilir, mulai dari perkebunan, refinery dan pabrik pengolahan, akan lebih mampu untuk bergerak," katanya.Tahun lalu, produksi fatty acid nasional sebesar 700.000 ton. Sedangkan produksi fatty alcohol sebanyak 200.000 ton. Dari jumlah itu, ekspor fatty acid sekitar 600.000 ton, sedangkan ekspor fatty alcohol sebanyak 180.000 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wilmar Masuk, Industri Oleokimia Bergairah
JAKARTA. Ketua Asosiasi produsen Oleochemikal Indonesia (Apolin) Kris Hadisoebroto membenarkan adanya investasi baru di bidang oleokimia. "Wilmar akan mulai mengoperasikan pabriknya tahun ini. Kalau Itochu dan Sime Darby masih mencari partner lokal untuk diajak bekerjasama," ujar Kris.Dengan berproduksinya Wilmar, tahun ini kapasitas produksi industri oleokimia bertambah dari 700.000 ton per tahun pada tahun lalu menjadi sekitar 800.000 - 850.000 ton per tahun pada 2010. "Nanti kalau pabrik oleokimia Wilmar beroperasi penuh, kapasitas produksi nasional bisa naik jadi 900.000 ton per tahun," jelas Kris. Utilisasi indsutri oleokimia saat ini sekitar 80% - 90%.Kris mengungkapkan, sebenarnya industri oleokimia masih terbuka lebar. Sebab, permintaan produk oleokimia dunia setiap tahun tumbuh sekitar 2% - 35. Di Indonesia saja, sebanyak 80% produksi oleokimia digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Sedangkan sisanya sebanyak 20% digunakan untuk suplai domestik.Ini merupakan peluang bagus, terutama bagi perusahaan perkebunan yang sudah terintegrasi dengan baik. "Perusahaan yang sudah lenghap fasilitas dari hulu ke hilir, mulai dari perkebunan, refinery dan pabrik pengolahan, akan lebih mampu untuk bergerak," katanya.Tahun lalu, produksi fatty acid nasional sebesar 700.000 ton. Sedangkan produksi fatty alcohol sebanyak 200.000 ton. Dari jumlah itu, ekspor fatty acid sekitar 600.000 ton, sedangkan ekspor fatty alcohol sebanyak 180.000 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News