Wilmar Padi Indonesia Gandeng BRIN dan Syngenta Kembangkan Benih Padi Unggul



KONTAN.CO.ID -  BOGOR. PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) resmi menjalin kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Syngenta dalam pengembangan Varietas Padi Witagen.

Dalam konferensi pers yang berlangsung di gedung BRIN, Cibinong, Bogor, Kepala Pusat Rekayasa Genetika BRIN, Ratih Asmana Ningrum, mengatakan varietas tersebut diharapkan akan memiliki produktivitas tinggi sekaligus tahan hama. Tak hanya itu, kerjasama ini merupakan dukungan bagi ketahanan pangan nasional. 

Adapun nota kesepahaman (Memorandum of understanding/MoU) kerjasama telah diteken ketiga pihak pada 12 April lalu di Jakarta. 


Baca Juga: Wilmar Padi Indonesia Targetkan Kemitraan Dengan Petani 10.000 Ha pada 2023

"Kerjasama ini diharapkan dapat menambah pilihan benih padi unggul berkualitas tinggi dan sesuai dengan kondisi saat ini, salah satunya adalah perubahan iklim. Pihaknya berharap varietas itu akan bermanfaat dalam memperkuat ketahanan pangan dalam negeri. Kami berharap benih ini akan bermanfaat bagi petani dalam penyediaan benih unggul,” ujar Ratih Asmana pada konferensi pers di Bogor, Rabu (24/5).

Ia melanjutkan, kegiatan yang akan dilakukan dalam kerjasama itu meliputi seleksi varietas padi unggul dan adaptif dengan lingkungan di Indonesia, penelitian dan pengembangan dalam bidang genetik, pengujian dan evaluasi benih padi, pengujian lapangan, serta produksi dan distribusi benih padi unggul hasil kerjasama kepada petani. 

Menurut Rice Business Head PT WPI Saronto, penggunaan benih unggul dan berkualitas merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam usaha tani padi. Pengembangan varietas baru itu diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kesejahteraan petani adalah salah satu kunci peningkatan produktivitas pangan,” kata dia. 

Pengembangan Varietas Witagen merupakan strategi budidaya pangan di tengah tantangan perubahan iklim. Fenomena tersebut memberikan tantangan besar terhadap petani padi, seperti timbulnya pola serangan hama penyakit yang sulit diprediksi dan curah hujan tidak menentu. 

Baca Juga: Harga Gabah Kembali Normal Setelah SE Batas Bawah Pembelian Beras Dicabut

Hal itu menyebabkan penurunan produktivitas akibat padi rentan terhadap serangan hama penyakit dan tanaman rebah akibat cuaca ekstrem.

“Petani harus dibantu sesuai dengan kebutuhannya agar produktivitasya meningkat,” ujar Saronto.

Senada dengan Wilmar, Syngenta menyambut baik kerjasama tiga pihak ini. Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat mengatakan sebagai produsen benih yang telah lebih dari dua dekade melayani petani, pihaknya meyakini benih berkualitas merupakan salah satu kunci kesuksesan budidaya tanaman. 

"Melalui kerjasama ini, kami berkomitmen untuk menyediakan benih padi yang berkualitas bagi petani, dengan peningkatan kualitas secara genetik yang dilakukan melalui kerjasama ini, agar terus dapat meningkatkan produktivitas padi di Indonesia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli