Wilton Makmur (SQMI) catatkan penjualan 2.925 gram emas dore di semester I 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) mencatatkan penjualan  1.518 gram emas dore dengan nilai penjualan Rp 1,24 di kuartal II 2021, naik dari realisasi penjualan emas dore di kuartal I 2021 yang sebesar 1.407 gram dengan nilai penjualan Rp 1,10 miliar.

Dengan demikian, total penjualan emas dore SQMI di sepanjang semester I 2021 mencapai sekitar 2.925 gram dengan total nilai penjualan Rp 2,34 miliar. Angka tersebut turun 6% dibanding realisasi penjualan emas dore SQMI di semester I 2020 yang sebesar Rp 2,49 miliar.

Direktur Utama SQMI Oktavia Budi Raharjo mengatakan, penjualan emas dore SQMI saat ini hanya mengandalkan stok emas yang ada di gudang. Keputusan SQMI untuk melakukan penjualan bergantung pada harga emas dengan volume yang ditentukan oleh perusahaan.


“Penjualan yang dibukukan tidak mencerminkan kinerja operasional perusahaan,” kata Budi kepada Kontan.co.id, Rabu (7/7).

Baca Juga: Kinerja diramal meningkat, analis rekomendasikan beli saham ANTM dan MDKA

Untuk diketahui, saat ini SQMI memang masih mengawal pembangunan fasilitas pemrosesan flotation and carbon-in leach berkapasitas 500 ton per hari. Walhasil, SQMI sejauh ini belum melakukan produksi emas dalam jumlah besar.

Dalam catatan Kontan.co.id Mei 2021 lalu, progres pembangunan fasilitas pengolahan emas yang berlokasi di Jawa Barat itu sudah mencapai di atas 90%. Jika tidak ada aral melintang, fasilitas flotation and carbon-in leach direncanakan bisa memulai percobaan produksi (trial production) di Oktober 2021 dan melakukan produksi secara komersial di Januari 2022.

Dengan kapasitas pengolahannya yang mencapai 500 ton per hari, fasilitas flotation and carbon-in leach diproyeksi mampu memproduksi 38,634 troy ounce (toz) emas atau setara sekitar 1 ton emas per tahun.

Saat ini, progresnya sudah kembali menunjukkan kemajuan. Budi bilang, kemajuan ini ditandai dengan adanya pemasangan pasokan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan penyelesaian infrastruktur lainnya seperti laboratorium, kantor, perlindungan lereng, dan drainase, dan lain-lain.

“Terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang memburuk di Indonesia, Wilton berkomitmen untuk memenuhi jadwal (trial production dan operasi komersial) yang sudah diproyeksikan,” kata Budi.

Selanjutnya: Pabrik emas Wilton Makmur Indonesia diharapkan beroperasi komersial Januari 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat