Window dressing sudah dimulai, simak saham-saham blue chip yang menarik diburu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Indonesia tengah berada dalam tren kenaikan akhir-akhir ini. Sejak tanggal 22 September 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bertahan di atas level 6.100.

Kemudian pada 30 September 2021, IHSG menembus level 6.200 dan masih bertahan dalam posisi tersebut hingga saat ini.

Performa positif IHSG sejalan dengan naiknya harga saham-saham blue chip. Salah satu faktor pendorongnya adalah kembali masuknya arus dana asing ke pasar saham dalam negeri.

Analis NH Korindo Sekuritas Dimas Wahyu Putra Pratama mengatakan, investor asing mengakumulasi saham-saham blue chip di pasar saham Indonesia dalam rangka window dressing. Aksi ini sudah dimulai sejak akhir September 2021.

Baca Juga: Pasar saham dalam tren naik, net buy asing ke saham blue chip jadi pendorongnya

Menurut Dimas, dalam seminggu terakhir, investor asing banyak membeli saham-saham perbankan besar. Pasalnya, berdasarkan kinerja semester I 2021, kinerja perbankan cukup bagus seiring dengan Bank Indonesia yang masih melonggarkan likuiditas sehingga mendorong permintaan kredit.

Pelaku pasar berekspektasi bahwa kinerja positif tersebut akan berlanjut di kuartal III 2021. Selain perbankan, saham-saham komoditas, konstruksi, infrastruktur, dan industri dasar juga menjadi buruan investor asing belakangan ini.

Bernada serupa, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menuturkan, dalam dua minggu terakhir, investor asing banyak mengakumulasi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), serta emiten BUMN konstruksi dan infrastruktur. Tiga saham di atas masuk dalam lima besar saham yang paling banyak dibeli asing secara year to date (ytd).

Untuk ke depannya, Yaki memprediksi, saham-saham sektor perbankan, BUMN konstruksi dan infrastruktur, serta industri dasar yang bergerak di bisnis semen dan kertas masih menarik untuk diakulumasi beli.

 
TLKM Chart by TradingView

Editor: Yudho Winarto