Windows XP kini jadi sejarah



NEW YORK. Setelah beroperasi selama 12 tahun, Microsoft Corp resmi memutus semua dukungan dan pembaruan Windows XP pada Selasa (8/4) lalu. Meski penjualan sistem operasi ini sudah dilakukan lebih dulu, sejak tahun 2010, pengguna Windows XP masih bejibun dan meminta perpanjangan dukungan.Windows XP merupakan sistem operasi terpopuler kedua di dunia. Sistem operasi ini diluncurkan tahun 2001 dan Microsoft tak terburu-buru merilis seri baru setelah itu. Microsoft baru merilis seri baru, Vista, lima tahun kemudian. Perusahaan analisis StatCounter mengatakan, hampir 17% desktop (PC), tablet dan konsol menggunakan sistem operasi XP. Sedangkan Marketshare menghitung sebanyak 28% komputer personal masih menggunakan Windows ini.

Salah satu pengguna yang masih belum bisa meninggalkan XP adalah pemerintah Amerika Serikat (AS). Sebanyak ribuan komputer militer dan jaringan diplomasi telat memenuhi deadline upgrade menggantikan Windows XP. Media Inggris, The Guardian juga melaporkan pemerintah Inggris dan Belanda membayar Microsoft untuk memperpanjang dukungan untuk XP selama setahun. Ada 5,5 juta komputer di pemerintahan Belanda yang meminta perpanjangan dukungan. Padahal, biaya € 1 juta hanya bisa digunakan untuk mendukung 40.000 unit komputer.Perbankan juga merupakan klien utama pengguna Windows XP yang masih meminta perpanjangan waktu. ATM Industry Association AS mengatakan, sekitar 95% mesin ATM menggunakan sistem XP, dan mungkin hanya 38% yang berhasil melakukan upgrade. Memang, beberapa perusahaan mempertahankan platform ini sampai Januari 2006. Namun, Symantec, perusahaan keamanan siber khawatir, industri perbankan menghadapi risiko serangan siber serius lantaran masih menggunakan sistem yang sudah ditutup. Windows XP juga laris manis di China. StatCounter menghitung, sebanyak 44% PC, tablet dan pengguna konsol masih menggunakan XP hingga April ini.


Editor: Sanny Cicilia