Wintermar tengah proses akuisisi usaha sejenis



JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk terus mengembangkan lini bisnis penyewaan kapal pengeboran lepas pantai (offshore). Emiten berkode WINS ini tengah menyiapkan diri untuk mengambil alih satu perusahaan serupa di tanah air. Langkah akuisisi ini dilakukan untuk mengkokohkan bisnis di segmen pengangkutan proyek pertambangan laut dalam. "Yang jelas perusahaan tersebut punya kapal cepat yang bisa digunakan untuk mendukung kegiatan di laut dalam," papar Sugiman Layanto, Direktur Utama Wintermar Offshore Marine, dalam paparan publik, Kamis (5/6).Dengan rencana ini, Wintermar akan mendapat empat kapal baru yang memang dibutuhkan dalam proyek eksplorasi laut dalam. Dengan alasan proses pengambilalihan masih berlangsung, Sugiman enggan mengungkapkan identitas maupun nilai transaksi dari akuisisi tersebut.Kata Sugiman, aksi ini adalah strategi perusahaan untuk memperbanyak jumlah kapal berteknologi tinggi (high tier) ketimbang kapal low tier dan mid tier yang selama ini dimiliki. Dengan mengoperasikan armada high tier maka WINS bisa semakin banyak mengerjakan kontrak pertambangan di laut dalam yang saat ini cukup tinggi peminatnya. "Kami masuk ke high tier karena pesaingnya lebih sedikit tetapi marginnya besar. Tahun kemarin kapal jenis ini memberi kontribusi 81% ke pendapatan kami," paparnya.Awal tahun ini saja, Wintwermar sudah menambah dua armada jenis high tier dan satu armada jenis mid tier. Pembelian kapal tersebut merupakan tiga dari rencana tambahan lima kapal tahun ini. Tambahan dua kapal lagi baru tiba pada paruh kedua tahun ini.Sedangkan dari sisi kontrak, hingga akhir Mei 2014, Wintermar mengantongi kontrak sebesar US$ 100 juta. Sebetulnya, masih ada kontrak yang bisa digarap. Tapi lantaran tahun politik, proses persetujuan pekerjaan jadi lambat.Jonatthan Jochanan, Komisaris Utama Wintermar Offshore Marine mengungkapkan di tahun politik ini tantangan terbesar justru berada di Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) sebagai pengambil keputusan. Menurut dia banyak proyek yang seharusnya sudah berjalan tapi terhenti.Tahun ini, Wintermar juga ingin merampungkan beberapa pekerjaan, seperti proyek kilang unit 3 BP Tangguh di Papua Barat senilai US$ 12 miliar. Selain itu ada juga proyek ENI Djangkrik di Selat Makasar senilai US$ 4 miliar, proyek Chevron Indonesia Deepwater Development senilai US$ 7 miliar dan proyek blok Masela di laut Arafura.Di kuartal satu 2014, Wintermar mengantongi pendapatan US$ 45,4 juta atau naik 16,07% dari periode serupa tahun lalu yang sebesar US$ 39,2 juta. Sekitar 40% pendapatan berasal dari divisi kapal milik sendiri. Sedangkan dari lini bisnis sewa armada cenderung turun karena WINS fokus di armada sendiri.Kemarin WINS juga membagikan dividen kepada pemegang saham US$ 5,52 juta dari total laba bersih 2014 yakni US$ 27,58 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yudho Winarto