Wintermar tunda pembelian kapal



JAKARTA. Kondisi politik dalam negeri yang tidak menentu menjadi alasan PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) menunda pembelian dua unit kapal baru. Perusahaan memutuskan merealisasikan rencana pembelian tahun depan.

Pembelian dua kapal yang tertunda itu termasuk bagian dari rencana menambah lima unit kapal baru. Dari rencana awal tersebut, Wintermar telah merealisasikan pembelian tiga unit kapal. "Kami tunda karena kondisi pasar sedang pelan. Kemungkinan situasi ini terjadi sampai akhir tahun," kata Pek Swan Layanto, Head of Corporate Planning Department WINS ke KONTAN. 

Menurut dia, situasi politik masih menahan laju pertumbuhan bisnis industri minyak dan gas (migas) lepas pantai yang merupakan salah satu bisnis utama Wintermar. Salah satu contohnya adalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) lambat mengeluarkan perizinan pekerjaan tambang lepas pantai.


Namun Wintermar tetap optimistis bisa memenuhi target pendapatan tahun ini. Soalnya, hingga paruh kedua tahun ini, Wintermar bisa mengandalkan empat kapal baru hasil akuisisi PT Fast Offshore, beberapa waktu lalu. "Dengan tambahan ini, armada kami menjadi tujuh kapal," tutur dia.

Saat ini, keempat kapal itu sudah mencetak pendapatan. Keempatnya disewa perusahaan asal Singapura selama empat tahun ke depan. Tanpa merinci berapa persisnya nilai kontrak sewa, Pek Swan memperkirakan dengan kontrak tersebut Wintermar bisa mengantongi pendapatan di atas US$ 1 juta per tahun.

Wintermar tidak merencanakan akuisisi perusahaan lain sampai akhir tahun ini. Akuisisi Fast Offshore merupakan penutup aksi korporasi Wintermar di tahun ini. Wintermar baru akan menggelar aksi berikut di tahun depan, tutur Pek Swan tanpa memberi keterangan lebih lanjut.

Sepanjang kuartal I–2014,  Wintermar mengantongi pendapatan senilai US$ 45,4 juta atau melonjak 16% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu US$ 39,2 juta. Kenaikan pendapatan berasal dari divisi kapal milik sendiri, yang menyumbang hingga 40% dari total pendapatan Wintermar.

Lini bisnis sewa kapal justru mengalami penurunan pendapatan karena Wintermar sedang fokus menawarkan kapal baru ke pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto