KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (
WINS), emiten pelayaran, memproyeksikan laba yang lebih tinggi pada tahun 2023. Salah satu alasan untuk ini adalah kenaikan tarif sewa yang diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya. Pek Swan Layanto, perwakilan investor Wintermar Offshore Marine, menyatakan bahwa pertumbuhan bisnis kuartal pertama sangat baik karena aktivitas yang luar biasa di sektor minyak dan gas, terutama di Asia Tenggara. Peningkatan tarif sewa, khususnya di segmen high tier, mendorong kenaikan margin menjadi 27,1% pada kuartal I-2024 dari 20,7% pada tahun 2023. “Selain itu, free cash flow perusahaan lebih kuat seiring penurunan utang, dengan
net gearing di bawah 1% pada akhir Maret 2024,” jelas Pek Swan kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Baca Juga: Wintermar Offshore Marine (WINS) Raup Laba US$ 2,2 Juta pada Kuartal I-2024 Tidak hanya itu, katalis positif juga datang dari beberapa faktor lain, seperti komposisi armada yang lebih baik serta kontribusi dari kapal tambahan yang mulai beroperasi sejak tahun lalu hingga tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, WINS berhasil membukukan kenaikan laba bersih lebih dari 1.000% pada kuartal I-2024 menjadi US$ 2,20 juta. Sejalan dengan itu, pendapatan WINS juga tumbuh 16,30% menjadi US$ 18,44 juta pada akhir Maret lalu. Pada periode yang sama tahun 2023, pendapatan WINS tercatat sebesar US$ 15,85 juta. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan sewa kapal masih mendominasi dengan porsi sebesar US$ 17,03 juta, diikuti oleh pendapatan jasa pelayaran lainnya sebesar US$ 1,41 juta. Pada tahun ini, WINS menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar US$ 35,0 juta.
“Capex ini rencananya akan digunakan untuk mengakuisisi beberapa kapal mid dan high tier,” tambahnya. Saat ini, armada WINS terdiri dari 43 kapal, mengalami penurunan dari 44 kapal pada akhir tahun 2023, seiring dengan penjualan satu unit kapal high tier dengan valuasi menarik. “Ke depannya, kami berencana untuk merekomposisi armada dengan menjual kapal berimbal hasil rendah dan menambah kapal dengan nilai yang lebih tinggi,” tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .