Wisata Indonesia kian moncer bagi asing



JAKARTA. Magnet wisata Indonesia semakin berpengaruh bagi wisatawan mancanegara. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama April 2017 sebanyak 1,14 juta kunjungan meningkat 26,75% year on year (YoY).

Kunjungan wisata selama April juga naik 7,09% dibanding kunjungan wisman pada Maret yang mencapai 1,07 juta kunjungan. Dengan demikian, jumlah kunjungan wisman kumulatif Januari-April 2017 mencapai 4,2 juta, meningkat 19,34% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dari jumlah wisman tersebut, jumlah kunjungan wisman yang melalui 19 pintu utama sebesar 994.130 kunjungan. Jumlah itu terdiri dari wisman reguler sebesar 966.934 kunjungan dan wisman khusus 27.194 kunjungan. Sedangkan, jumlah wisman yang masuk di luar 19 pintu utama mencapai 148.050 kunjungan. Perinciannya adalah kunjungan melalui pos lintas batas sebesar 96.133 kunjungan dan pintu lainnya 51.917 kunjungan.


Menariknya, tren orang asing piknik ke Indonesia mulai berubah. Kini semakin banyak wisman berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut). Kunjungan wisman yang masuk melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulut pada Januari-April 2017 mencapai 23.832 kunjungan. Angka itu melesat 387,96% dibandingkan jumlah kunjungan di periode yang sama tahun 2016, yang hanya 4.884 orang.

"Ini karena ada penerbangan direct ke beberapa kota di China," kata Suhariyanto, Jumat (2/6). Hal ini diperkirakan sejalan dengan potensi wisata Sulut, yakni Kelenteng Ban Hin Kiong dan tentunya Taman Nasional Bunaken.

Lonjakan wisman pada periode yang sama juga terjadi untuk tujuan Nusa Tenggara Barat (NTB). Jumlah wisman yang datang via Bandara Internasional Lombok, NTB sebanyak 42.479 orang selama empat bulan kemarin, tumbuh 76,2% YoY.

"Ini karena ada pengembangan bandara internasional di Lombok, sehingga (kunjungan wisman) dari Brunei dan Malaysia meningkat," tambah Suhariyanto.

Sementara berdasarkan kebangsaannya, asal wisman yang datang ke Indonesia tidak banyak mengalami perubahan. Wisman terbanyak tetap datang dari China, dengan porsi 15,81%. Posisi berikutnya adalah Singapura 12,71%, Malaysia 11,8%, Australia 9,57%, dan India 3,91%.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana Mas menuturkan, penyebab kunjungan wisman naik di sejumlah daerah adalah akses penerbangan. Semakin banyak penerbangan langsung menuju ke sejumlah kota. "Manado semakin banyak wisman karena wisatawan China. Kalau Lombok makin berkembang dan dikenal sebagai halal tourism destination," kata Pitana.

Pitana menilai, peningkatan wisman akan semakin memperbesar kontribusi terhadap cadangan devisa. Selama ini, sumbangan devisa dari wisman semakin besar tiap tahun. Tahun 2015, devisa di sektor pariwisata US$ 12,23 miliar, naik dari tahun sebelumnya US$ 11,27 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia