KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi wisata umrah kian berkembang di Indonesia. Kasus yang membelit biro umrah nakal First Travel tak menyurutkan keinginan masyarakat untuk umrah. Reni Rafki, Direktur Marketing Tazkia Tour and Travel mengatakan, adanya kasus First Travel memang cukup berpengaruh besar terhadap kinerja Tazkia Travel. Setidaknya ada pengurangan pelanggan umrah sekitar 5%-10%. "Dari kejadian itu pasti pelanggan baru yang datang ke kami bertanya-tanya dan ada ketakutan. Namun, kejadian ini tidak merugikan secara drastis karena kebanyakan pelanggan kami sudah memakai jasa Tazkia dan tahu kami," ujar Reni kepada KONTAN di Kota Kasablanka, Selasa (10/10).
Dia pun masih yakin bahwa wisata umrah masih diminati masyarakat. Itu sebabnya, para pelaku
tour and travel umrah bersaing sehat untuk memberikan paket terbaiknya. "Sampai sekarang ada 40.000-an pelanggan umroh yang langganan," ungkapnya. Ada tiga paket umroh reguler yang ditawarkan yaitu reguler shafa, reguler marwah, dan reguler zam-zam. Harga yang ditawarkan mulai 20,75 juta sampai 37,9 juta. Ada juga paket umrah plus ke Aqso, Kairo, Istanbul, Kapadokia, dan lainnya. Juga paket tour muslim dimana pelanggan akan diajak jalan-jalan ke tempat liburan suatu negara dengan mencari makanan halal dan sholat time di beberapa daerah. Negara yang dituju untuk paket ini seperti Korea, Jepang, Cina, Hongkong, Turki, Maroko-Andalusia, dan lainnya. Paket yang banyak dipilih adalah umroh reguler. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk pelanggan memesan wisata umrah plus dan tour muslim.
Strategi mengembangkan bisnis tour and travel adalah pemasaran dengan promosi menarik. Hal ini diakui Rin Rin Karina Salim, Supervisor PT Harum Indah Sari Tours & Travel (HIS). Aktif mengikuti pameran dengan memberikan diskon harga untuk paket umroh jadi kiat yang dilakukan HIS. Buktinya bisnis yang berdiri sejak tahun 1980 di Tokyo ini sudah membuka cabang penjualan tour dan travel di 76 negara termasuk Indonesia. Rin Rin juga mengungkapkan telah melayani berbagai perusahaan atau korporasi, salah satunya Astra Group. "Paket wisata umrah yang paling diminati adalah ziarah bumi para nabi yaitu dengan perjalanan religi ke Mesir, Jordan dan Palestina selama 11 hari dengan biaya Rp 24,95 juta," kata Rin Rin. Dalam satu bulan, HIS bisa melayani 150 pelanggan. Direktur Eksekutif Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI), Ali Basuki memproyeksi dari Oktober sampai akhir Desember 2017 jumlah wisatawan umrah capai 300.000-an. Dan sampai saat ini sudah terealisasi sekitar 150.000-an. Dibanding musim lalu capaian ini memang berkurang. Karena capaian musim lalu sebanyak 800.000-an wisatawan umrah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Rizki Caturini