Wismilak bidik pendapatan Rp 1,26 triliun di 2012



JAKARTA. PT Wismilak Inti Makmur Tbk siap menggelar ekspansi produksi setelah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada akhir tahun ini. Produsen rokok bermerek Diplomat dan Galan ini berencana menambah kapasitas produksi dari 3 miliar batang rokok menjadi 4,5 miliar batang rokok di tahun depan.

Wismilak akan menambah kapasitas produksi rokok filter alias sigaret kretek mesin (SKM) sebanyak 1,5 miliar batang. Perseroan ini akan mendatangkan mesin paling lambat pada akhir semester pertama tahun depan. "Dana ekspansi produksi berasal dari hasil initial public offering (IPO)," kata Presiden Direktur Wismilak, Ronald Walla, kepada KONTAN, Minggu (18/11).

Per akhir Juni 2012, Wismilak secara total memproduksi 850 juta batang rokok. Dari produksi sebanyak itu, sebanyak 667 juta batang rokok adalah produk SKM. "Produksi di semester kedua akan lebih banyak," ungkap Ronald.


Ronald optimistis permintaan rokok nasional terus bertumbuh setiap tahun. Rata-rata pendapatan Wismilak dalam lima tahun terakhir berkisar 33% per tahun. Dus, manajemen Wismilak memproyeksikan pendapatan tahun ini juga tumbuh setidaknya 33% year-on-year menjadi Rp 1,26 triliun. Sepanjang tahun lalu, Wismilak membukukan pendapatan senilai Rp 950 miliar.

Selama ini, sebagian besar pendapatan Wismilak, persisnya sebesar 80% dari total pendapatan, berasal dari produk SKM. Lalu 17%-nya disumbangkan produk roko lintingan tangan alias sigaret kretek tangan (SKT). Adapun sebesar 3% sisanya berasal dari penjualan alat pendukung rokok, seperti filter. Wismilak juga memproduksi cerutu, tapi sangat sedikit, yaitu antara 8.000 sampai 10.000 batang per tahun.

Menurut Ronald, produk -produk Wismilak menyasar pasar premium dan akan tetap konsisten bermain di segmen tersebut. Manajemen menargetkan Wismilak tetap bertahan di posisi 10 besar produsen rokok nasional. Saat ini, pangsa pasar Wismilak sebesar 1% dari total produksi rokok nasional dan berada di posisi enam besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro