JAKARTA. Kenaikan penjualan tak menjamin laba sebuah perusahaan ikut naik. Seperti yang dialami PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). Tahun 2014, produsen rokok ini mencatat laba turun 14,8%, padahal penjualan naik 4,4%. Sekretaris Perusahaan Wismilak Surjanto Yasaputera, menjelaskan, dua faktor utama penyebab laba Wismilak turun. "Pertama, kenaikan ongkos distribusi karena penambahan personel di divisi penjualan. Kedua, kenaikan biaya promosi," katanya kepada KONTAN, Selasa (16/4). Penambahan personel membuat biaya tetap untuk gaji bertambah 44% menjadi Rp 49 miliar di tahun 2014. Adapun beban gaji Wismilak tahun 2013 hanya Rp 34 miliar. Sampai akhir 2014, Wismilak menambah tenaga kerja menjadi 4.019 orang, naik 17% ketimbang 2013 yakni 3.428 orang.
Wismilak fokus menyalakan pasar lokal
JAKARTA. Kenaikan penjualan tak menjamin laba sebuah perusahaan ikut naik. Seperti yang dialami PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). Tahun 2014, produsen rokok ini mencatat laba turun 14,8%, padahal penjualan naik 4,4%. Sekretaris Perusahaan Wismilak Surjanto Yasaputera, menjelaskan, dua faktor utama penyebab laba Wismilak turun. "Pertama, kenaikan ongkos distribusi karena penambahan personel di divisi penjualan. Kedua, kenaikan biaya promosi," katanya kepada KONTAN, Selasa (16/4). Penambahan personel membuat biaya tetap untuk gaji bertambah 44% menjadi Rp 49 miliar di tahun 2014. Adapun beban gaji Wismilak tahun 2013 hanya Rp 34 miliar. Sampai akhir 2014, Wismilak menambah tenaga kerja menjadi 4.019 orang, naik 17% ketimbang 2013 yakni 3.428 orang.