Wismilak tantang karyawan keluar dari zona nyaman



JAKARTA. Wismilak Foundation dan Wismilak Diplomat menantang para pekerja untuk keluar dari zona nyaman dan beralih menjadi wiraswasta. Diplomat Success Challenge (DSC) memberikan hibah permodalan senilai total Rp 2 miliar untuk mengatasi hambatan klasik yang biasa dihadapi calon wirausaha.

Bagi orang yang sudah lama berkarir di suatu perusahaan, menjadi wirausaha adalah lompatan besar, sebab memasuki wilayah tidak menentu yang penuh risiko. Ketika dihadapkan pada pilihan menjadi business owner atau wiraswasta, alasan paling umum yang menjadi penghambat adalah tidak adanya modal yang mencukupi.

“Nominal hibah permodalan yang kami tawarkan, sebenarnya menjawab alasan klasik yang menghambat orang  menjadi wirausaha, sebab jumlahnya mencukupi untuk membiayai suatu start up yang reasonable,” ujar Surjanto Yasaputera, manajemen PT Wismilak Inti Makmur Tbk yang juga Ketua Dewan Komisioner DSC, dalam rilis yang diterima KONTAN, akhir pekan lalu.


Selain itu, jika Anda baru mempunyai ide untuk berwirausaha, kompetisi yang digelar Wismilak Diplomat ini akan membantu merumuskannya menjadi wujud usaha yang lebih. Sebab peserta akan diminta mempresentasikan idenya. Serangkaian ujian dari tim juri akan merangsang peserta untuk melihat segala kemungkinan yang bakal terjadi.

Bagi para pemenang, yang tahun ini jumlahnya ditingkatkan menjadi 13, bimbingan usaha masih terus berlanjut. Tim Wismilak berjanji mengawal jalannya pelaksanaan suatu ide bisnis, maksimal selama dua tahun.

Tim Wismilak DSC tengah melakukan road show ke beberapa kota menyebarkan informasi mengenai DSC. Sampai pertengahan Juni, sudah tiga kota yang dikunjungi, yakni Yogyakarta, Semarang dan Solo. Di Yogyakarta, Tim Wismilak mengunjungi UGM, UPN Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan.

Di Semarang, mereka menyambangi UNDIP, lalu talkshow di Car Free Day Simpang Lima serta Balaikota. Sedangkan di Solo, kampus yang dikunjungi antara lain UNS dan Universitas Muhammadiyah Solo, selain di Car Free Day Slamet Riyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro