WNI korban penembakan di masjid New Zealand baru dua bulan pindah dari Yogyakarta



KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Zulfirman Syah menjadi korban penembakan brutal di Masjid Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3) siang. Zulfirman diketahui baru dua bulan pindah dari Yogyakarta ke Selandia Baru. 

"Baru dua bulan pindah domisili dan istri Zul itu orang Amerika, keduanya menikah dua sampai tiga tahun lalu kalau tidak salah dan punya anak satu," ujar Ketua Sakato Art Community, Erizal As saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat petang.  

Zul merupakan anggota Sakato Art Community yang berbasis di Yogyakarta. Dia tercatat sebagai anggota aktif. Erizal mengatakan, alasan kepindahan Zul ke Selandia Baru karena istrinya baru saja direkomendasikan pindah ke ke sana. 


"Pindah ke Selandia Baru karena istrinya Zul dapat rekomendasi atau peluang besar kerja di Selandia Baru dari negara Amerika. Karena istrinya kerja di sana sesuai rekomendasi, jadi ikut menemani di sana," katanya.

Erizal mengatakan, dia dan Zul sudah kenal sejak di SMSR Padang, hingga kuliah di ISI Yogyakarta. "Angkatan saya sejak dari SMSR padang, terus tahun 1997 kuliah di ISI Jogja dan tamat, kemudian menetap di Jogja," ucapnya. 

Sebagai pelukis asli minang, Zul sering bergabung dengan komunitas minang di Yogyakarta. Pembantu Rektor III ISI Yogyakarta, Anusapati membenarkan Zulfirman Syah merupakan alumni ISI Yogyakarta. 

"Benar, Jurusan Seni Murni," katanya saat dihubungi melalui telepon. Pihaknya baru mempersiapkan sikap resmi dari ISI Yogyakarta terkait penembakan itu. (Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WNI Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru 2 Bulan Pindah dari Yogyakarta"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi