JAKARTA. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp 500 miliar. Hasil penerbitan MTN untuk mendukung realisasi target pembiayaan WOM Finance tahun ini sebesar Rp 8 triliun. Djaja S. Sutandar, Direktur Utama WOM Finance, mengatakan rencana penerbitan surat utang jangka menengah itu telah mengantongi restu pemegang saham. Namun, WOM belum dapat memastikan kapan MTN terbit. "Kami melihat kondisi pasar modal dan dampak bisnis pemberlakuan aturan LTV (loan to value),” katanya. Manajemen memprediksi, pasar pembiayaan bisa turun hingga 50% sebagai imbas aturan kenaikan uang muka kredit. Makanya, WOM memilih mengkaji dulu realisasi kredit sampai akhir bulan ini sebelum merilis MTN. Meski mencari dana ke pasar modal yang biayanya lebih murah, WOM Finance belum berencana menurunkan bunga kredit dalam waktu dekat. Djaja beralasan, sebagian besar sumber pendanaan WOM atau sekitar 80% dari perbankan. "Kalau selisih bunga sekitar 0,1% - 0,2% hanya berpengaruh sedikit terhadap konsumen," katanya.
WOM akan merilis MTN sebesar Rp 500 Miliar
JAKARTA. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) Finance akan menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) senilai Rp 500 miliar. Hasil penerbitan MTN untuk mendukung realisasi target pembiayaan WOM Finance tahun ini sebesar Rp 8 triliun. Djaja S. Sutandar, Direktur Utama WOM Finance, mengatakan rencana penerbitan surat utang jangka menengah itu telah mengantongi restu pemegang saham. Namun, WOM belum dapat memastikan kapan MTN terbit. "Kami melihat kondisi pasar modal dan dampak bisnis pemberlakuan aturan LTV (loan to value),” katanya. Manajemen memprediksi, pasar pembiayaan bisa turun hingga 50% sebagai imbas aturan kenaikan uang muka kredit. Makanya, WOM memilih mengkaji dulu realisasi kredit sampai akhir bulan ini sebelum merilis MTN. Meski mencari dana ke pasar modal yang biayanya lebih murah, WOM Finance belum berencana menurunkan bunga kredit dalam waktu dekat. Djaja beralasan, sebagian besar sumber pendanaan WOM atau sekitar 80% dari perbankan. "Kalau selisih bunga sekitar 0,1% - 0,2% hanya berpengaruh sedikit terhadap konsumen," katanya.