JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) sesumbar bisa menambal kerugian sembilan bulan pertama tahun ini yang mencapai Rp 46 miliar. Direktur Utama WOM Finance Djaja Sutandar optimis bisa membalikkan keadaan pada kuartal keempat.Djaja yakin lantaran kinerja WOM Finance terus membaik. Catatan saja, pada kuartal I 2012 WOM Finance menderita kerugian sebesar Rp 22 miliar. Lalu, pada kuartal II 2012 perusahaan pembiayaan ini mencatat kerugian Rp 23 miliar. "Khusus di bulan September laba yang telah dicapai perseroan sebesar Rp 7,5 miliar," kata Djaja pada (23/11). Pada kuartal III 2012, pendapatan WOM Finance turun tipis 0,8% dari Rp 1,18 miliar dari Rp 1,19 miliar. Beban perseroan naik 3,3% dari Rp 1,18 miliar menjadi Rp 1,22 miliar. Kenaikan beban terjadi karena kenaikan pencadangan kerugian perseroan naik 28% dari Rp 124,8 miliar menjadi Rp 159,9 miliar.Kemudian disisi pembiayaan, perseroan juga mengalami penurunan hingga 8% menjadi Rp 4,91 triliun dari Rp 5,34 triliun di periode sama tahun lalu. Hal ini membuat, aset perseroan juga turun 10% dari Rp 3,9 triliun menjadi Rp 3,5 triliun di kuartal 3 tahun iniCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
WOM Finance sesumbar perbaiki kinerja
JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) sesumbar bisa menambal kerugian sembilan bulan pertama tahun ini yang mencapai Rp 46 miliar. Direktur Utama WOM Finance Djaja Sutandar optimis bisa membalikkan keadaan pada kuartal keempat.Djaja yakin lantaran kinerja WOM Finance terus membaik. Catatan saja, pada kuartal I 2012 WOM Finance menderita kerugian sebesar Rp 22 miliar. Lalu, pada kuartal II 2012 perusahaan pembiayaan ini mencatat kerugian Rp 23 miliar. "Khusus di bulan September laba yang telah dicapai perseroan sebesar Rp 7,5 miliar," kata Djaja pada (23/11). Pada kuartal III 2012, pendapatan WOM Finance turun tipis 0,8% dari Rp 1,18 miliar dari Rp 1,19 miliar. Beban perseroan naik 3,3% dari Rp 1,18 miliar menjadi Rp 1,22 miliar. Kenaikan beban terjadi karena kenaikan pencadangan kerugian perseroan naik 28% dari Rp 124,8 miliar menjadi Rp 159,9 miliar.Kemudian disisi pembiayaan, perseroan juga mengalami penurunan hingga 8% menjadi Rp 4,91 triliun dari Rp 5,34 triliun di periode sama tahun lalu. Hal ini membuat, aset perseroan juga turun 10% dari Rp 3,9 triliun menjadi Rp 3,5 triliun di kuartal 3 tahun iniCek Berita dan Artikel yang lain di Google News