JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk alias WOM Finance berharap dapat mempertahankan rasio kredit bermasalah atawa non performing financing (NPF) di angka 2,8% sampai akhir tahun 2015 nanti. Memang multifinance yang mayoritas menggarap pembiayaan kendaraan roda dua ini berhasil menurunkan level NPF dari semula 3% di akhir Desember 2014 menjadi 2,8% per kuartal pertama 2015 kemarin. "Kami berusaha bertahan di 2,8%. Targetnya lebih baik dari 2014 walaupun ekonomi masih stagnan," ujar Purwadi Indra Martono, Direktur Manajemen Risiko perseroan, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pencapaian perseroan dengan menekan rasio kredit macet patut diacungi jempol. Sebab, selain belum pulihnya ekonomi dalam negeri, pelaku sektor jasa keuangan lainnya seperti perbankan juga tengah berkonfrontasi dengan kredit bermasalah. Bahkan, ada beberapa bank yang mengalami kenaikan NPL 20 basis point hingga 50 basis point.
WOM Finance tahan rasio kredit macet di level 2,8%
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk alias WOM Finance berharap dapat mempertahankan rasio kredit bermasalah atawa non performing financing (NPF) di angka 2,8% sampai akhir tahun 2015 nanti. Memang multifinance yang mayoritas menggarap pembiayaan kendaraan roda dua ini berhasil menurunkan level NPF dari semula 3% di akhir Desember 2014 menjadi 2,8% per kuartal pertama 2015 kemarin. "Kami berusaha bertahan di 2,8%. Targetnya lebih baik dari 2014 walaupun ekonomi masih stagnan," ujar Purwadi Indra Martono, Direktur Manajemen Risiko perseroan, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pencapaian perseroan dengan menekan rasio kredit macet patut diacungi jempol. Sebab, selain belum pulihnya ekonomi dalam negeri, pelaku sektor jasa keuangan lainnya seperti perbankan juga tengah berkonfrontasi dengan kredit bermasalah. Bahkan, ada beberapa bank yang mengalami kenaikan NPL 20 basis point hingga 50 basis point.