JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk alias WOM Finance mengaku sedang menanti aksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin memotong uang muka atawa loan to value (LTV) pembiayaan kendaraan bermotor berskema syariah. "Kami belum bisa ngomong soal target pembiayaan syariah, masih menunggu stimulus dari OJK yang akan mengeluarkan surat edaran untuk lini (pembiayaan syariah) ini," ujar Zacharia Susantadiredja, Direktur Keuangan, Rabu (20/5). Yang jelas, ia memastikan pertumbuhan pembiayaan syariah sudah termasuk dalam target booking perseroan untuk tahun 2015 yang dipatok Rp 6,6 triliun. Jika aturan tersebut resmi berlaku, maka mereka yakin lini pembiayaan syariah WOM Finance juga dapat bangkit lagi. Sejak disamakannya besaran uang muka pembiayaan kendaraan bermotor antara konvensional dan syariah, tercatat pembiayaan syariah perseroan mati suri. Bagaimana tidak, di akhir September 2014 misalnya, booking syariah anak usaha Bank Internasional Indonesia (BII) tersebut mengalami koreksi 99,91% (yoy) dari semula Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1 miliar. Sebelumnya, OJK berencana menurunkan LTV pembiayaan kendaraan bermotor syariah dari sebelumnya 20% menjadi 15% bagi yang bertujuan produktif dan 25% menjadi 20% untuk yang bertujuan konsumtif. Rencananya, OJK akan merealisasikan ide tersebut pada bulan Juni mendatang. Hal ini guna mendorong kinerja lini pembiayaan syariah yang terpuruk sejak dua tahun terakhir. Wasit industri keuangan sedang mengkaji besaran yang tepat agar nantinya tidak terjadi kanibalisme antara lini pembiayaan syariah dan konvensional. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
WOM Finance tunggu OJK turunkan LTV syariah
JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk alias WOM Finance mengaku sedang menanti aksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang ingin memotong uang muka atawa loan to value (LTV) pembiayaan kendaraan bermotor berskema syariah. "Kami belum bisa ngomong soal target pembiayaan syariah, masih menunggu stimulus dari OJK yang akan mengeluarkan surat edaran untuk lini (pembiayaan syariah) ini," ujar Zacharia Susantadiredja, Direktur Keuangan, Rabu (20/5). Yang jelas, ia memastikan pertumbuhan pembiayaan syariah sudah termasuk dalam target booking perseroan untuk tahun 2015 yang dipatok Rp 6,6 triliun. Jika aturan tersebut resmi berlaku, maka mereka yakin lini pembiayaan syariah WOM Finance juga dapat bangkit lagi. Sejak disamakannya besaran uang muka pembiayaan kendaraan bermotor antara konvensional dan syariah, tercatat pembiayaan syariah perseroan mati suri. Bagaimana tidak, di akhir September 2014 misalnya, booking syariah anak usaha Bank Internasional Indonesia (BII) tersebut mengalami koreksi 99,91% (yoy) dari semula Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1 miliar. Sebelumnya, OJK berencana menurunkan LTV pembiayaan kendaraan bermotor syariah dari sebelumnya 20% menjadi 15% bagi yang bertujuan produktif dan 25% menjadi 20% untuk yang bertujuan konsumtif. Rencananya, OJK akan merealisasikan ide tersebut pada bulan Juni mendatang. Hal ini guna mendorong kinerja lini pembiayaan syariah yang terpuruk sejak dua tahun terakhir. Wasit industri keuangan sedang mengkaji besaran yang tepat agar nantinya tidak terjadi kanibalisme antara lini pembiayaan syariah dan konvensional. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News