WOMF akan menerbitkan obligasi Rp 3 triliun



JAKARTA. Sebagai sumber pendanaan, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) akan melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB). Perusahaan yang dikenal dengan nama WOM Finance ini berharap meraih suntikan dana segar Rp 3 triliun dari penerbitan surat utang atau obligasi tersebut.

Pada PUB tahap I di tahun ini, perseroan akan menerbitkan Rp 600 miliar terlebih dahulu. "Seluruh dana akan digunakan untuk modal kerja perseroan untuk pembiayaan konsumen" sebut Direktur Utama WOMF Djaja Suryanto Sutandar, dalam prospektus, Senin, (12/5).

Belum jelas berapa kupon yang akan perusahaan pembiayaan sepeda motor ini berikan. Bila menengok obligasi yang pernah perseroan terbitkan sejak tahun 2003, kupon yang diberikan berada pada rentang 8,75% sampai 13,9%.


Nah, obligasi WOMF kali ini akan memiliki 2 seri. Seri A yaitu berjangka waktu 370 hari kalender dan memiliki tanggal jatuh tempo 30 Juni 2015. Kemudian, seri B akan memiliki tenor yang lebih panjang yakni 3 tahun, dan jatuh tempo 20 Juni 2017.

WOMF akan membayarkan bunga obligasi kepada investor setiap 3 bulan. Adapun, pembayaran bunga perdananya akan dilakukan pada 20 September mendatang. Obligasi anak usaha PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) ini memasuki masa penawaran awal di 13 Mei sampai 2 Juni.

Lalu, perkiraan tanggal efektifnya adalah 11 Juni. Masa penawaran pun akan dilakukan pada 13,16, dan 17 Juni. Bagi investor akan memperoleh penjatahan di 18 Juni, maka tanggal distribusi secara elektronik akan dilangsungkan 20 Juni. Terakhir, pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu pada 23 Juni.

Perseroan menunjuk 4 penjamin emisi untuk penerbitan obligasi ini, yakni PT Bahana Securities, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, dan PT Maybank Kim Eng Securities. Kemudian, wali amanatnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Fitch Ratings Indonesia pun telah memberi peringkat AA bagi surat utang jangka panjang tersebut.

Perlu diketahui, di kuartal pertama 2014, pendapatan WOMF turun tipis dari Rp 374,31 miliar menjadi Rp 366,25 miliar. Meski begitu, laba yang dikantungi masih mampu meningkat 15,63% dari Rp 7,42 miliar ke posisi Rp 8,58 miliar.

Lebih lanjut, liabilitas WOMF tercatat Rp 3,53 triliun, dan ekuitasnya cuma Rp 519,37 miliar. Sehingga, rasio utang terhadap modal WOMF terbilang tinggi mencapai 6,8 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri