KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield US Treasury yang bergerak di kisaran level tertinggi membuat mayoritas mata uang di Asia melemah di pekan ini. Penguatan yield US Treasury mengerek dolar Amerika Serikat (AS) dan membuat investor meninggalkan aset berisiko. Asal tahu saja, yield US Treasury tenor acuan 10 tahun sempat bergerak di atas 1,6% pada pekan ini. Hal tersebut menyokong pergerakan indeks dolar AS yang menyodok ke level 90,88 di akhir pekan. Alhasil, hampir seluruh mata uang di kawasan berada di zona merah. Mengutip Bloomberg, di pekan ini hanya dolar Taiwan yang masih unggul atas dolar AS. Terlihat, dolar Taiwan masih menguat 0,22% dalam sepekan.
Won Korea paling lemah di Asia dalam sepekan, rupiah di posisi ketiga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yield US Treasury yang bergerak di kisaran level tertinggi membuat mayoritas mata uang di Asia melemah di pekan ini. Penguatan yield US Treasury mengerek dolar Amerika Serikat (AS) dan membuat investor meninggalkan aset berisiko. Asal tahu saja, yield US Treasury tenor acuan 10 tahun sempat bergerak di atas 1,6% pada pekan ini. Hal tersebut menyokong pergerakan indeks dolar AS yang menyodok ke level 90,88 di akhir pekan. Alhasil, hampir seluruh mata uang di kawasan berada di zona merah. Mengutip Bloomberg, di pekan ini hanya dolar Taiwan yang masih unggul atas dolar AS. Terlihat, dolar Taiwan masih menguat 0,22% dalam sepekan.