KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wonderful Sail to Indonesia (WS2I) menjadi wisata layar terpanjang di dunia sebab akan melintasi jalur terpanjang yakni 7.000 km di perairan Nusantara.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Dwisuryo Indroyono Soesilo mengatakan, WS2I akan berlangsung selama 5 bulan mulai dari Juni - November 2018.

"Nantinya WS2I ini diikuti 120 yacht dari 15 negara dan penyelenggaraannya Kemenpar bekerja sama dengan John Martin, Yacht rally organizer dari New Zealand" ujarnya dalam siaran pers, Selasa (26/6).

Menurutnya, selama 5 bulan perjalanan para yachter akan singgah di beberapa pulau sebagai titik labuh yang sekaligus untuk ke depannya akan menjadi destinasi yacht.

"Mulai dari entry port hingga exit port kita telah mempersiapkan sekitar 53 destinasi yang akan disinggahi dan destinasi-destinasi tersebut kita harapkan dapat dimanfaatkan para peserta untuk membelanjakan uang mereka untuk kuliner, cinderamata, dan keperluan lainnya," ujarnya.

Raymond T. Lesmana, Anggota Bidang II Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar menjelaskan bahwa kegiatan reli layar WS2I 2018 sebanyak 70 yacht akan mulai start dari New Zealand dan masuk Indonesia pada 25 Juli melalui entry port di Debut, Kabupaten Maluku Tenggara.

"Para yechter tersebut akan masuk entry port di Maluku Tenggara dan akan mengakhiri pelayaran melalui exit port di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau pada 26 November 2018" ujarnya.

Raymond menambahkan, sementara untuk reli layar wonderful Sail Indonesia(WSI) yang diikuti 20 yacht akan mulai dari Darwin dan Cairns, Australia.

"20 yacht dari Australia ini akan masuk melalui entry port di Kupang pada 1 Agustus 2018, " tuturnya.

Selain itu, kata Raymond Wonderful Sail to Indonesia terdiri dari 5 reli layar dunia yang di antaranya Wonderful Sail Anambas to Natuna, Wonderful West Kalimantan Rally, Back to Down Under Rally, Wanderful Sail to Indonesia, dan Wonderful Sail Indonesia.

"Dari kegiatan ini kita harapkan dapat mewujudkan misi pengembangan wisata layar nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai wisata layar dunia" tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto