Wong Hang Bersaudara Ekspansi Pabrik Garmen di Pemalang



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Setelah sempat berhenti beroperasi akibat pailit, fasilitas produksi garmen di Kabupaten Pemalang kembali diaktifkan. Kembalinya pabrik ini diharapkan menjadi titik awal pemulihan industri padat karya sekaligus membuka kembali lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

PT Wong Hang Bersaudara (WHB) menyatakan pengoperasian kembali pabrik tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan untuk memperluas kapasitas produksi nasional serta menghidupkan kembali ekosistem industri garmen daerah. Saat ini, pabrik Wong Hang Bersaudara di Pemalang telah menyerap sekitar 1.300 tenaga kerja, mayoritas warga lokal. Perusahaan menargetkan penyerapan hingga 1.500 pekerja pada akhir 2025 seiring pengembangan unit usaha lainnya.

Mengusung tema “Menjahit Harapan Kembali”, ekspansi pabrik garmen ini dimaknai sebagai kembalinya aktivitas produksi sekaligus bangkitnya harapan ribuan pekerja dan keluarganya. Momentum tersebut menegaskan peran investor nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.


Baca Juga: PTPN III Optimalkan Layanan Informasi Publik Berbasis Digital

“Momen hari ini adalah tombol hidup. Dari pabrik yang sempat padam, kita nyalakan kembali menjadi pabrik yang menyala. Ini bukan hanya mesin yang kembali berputar, tetapi kehidupan ribuan keluarga yang kembali berjalan,” ujar Alfindra Amanda dalam rilis, Sabtu (20/12/2025).

Ia menambahkan bahwa visi dan misi PT Wong Hang Bersaudara sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat industri dalam negeri. 

"Visi kami selaras dengan semangat Presiden Prabowo dalam membangun lapangan kerja, memperkuat produksi nasional, serta mengindonesiakan produk lokal agar mampu bersaing di pasar global,” jelasnya.

Aktivasi fasilitas ini ditujukan untuk membuka lapangan kerja baru, menggerakkan kembali rantai industri garmen lokal, serta memanfaatkan aset produksi yang sebelumnya tidak optimal.

Peresmian operasional pabrik tersebut turut dihadiri Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo. Ia menegaskan Polri mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam mendorong kebangkitan industri dan peningkatan kesejahteraan buruh.

“Industri garmen dalam negeri memiliki peran strategis dalam mendukung kebutuhan dasar masyarakat serta memperkuat ketahanan logistik nasional,” ujar Dedi Prasetyo. Pada kesempatan tersebut, Wakapolri juga menyerahkan bantuan sosial kepada pekerja dan warga sekitar pabrik.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa industri padat karya menjadi prioritas pemerintah daerah dalam menekan angka pengangguran. Saat ini, tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah tercatat sebesar 5,37%, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.

“Kami berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif, bebas premanisme, serta didukung kemudahan perizinan melalui sistem satu pintu. Jawa Tengah juga memiliki sumber daya manusia siap kerja melalui pendidikan vokasi dan balai latihan kerja,” kata Ahmad Luthfi.

Selanjutnya: Anak Usaha Sarana Menara (TOWR) Perpanjang Fasilitas Pinjaman Rp 2,5 Triliun

Menarik Dibaca: Lipstik Berubah Warna? Ini 4 Ciri-Ciri Lipstik Kedaluwarsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News