Wonogiri tiadakan pendaftaran vaksin Covid-19 secara online, ini penyebabnya



KONTAN.CO.ID - Wonogiri. Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah menyediakan beragam cara pendaftaran vaksin Covid-19. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memutuskan untuk tidak membuka pendaftaran vaksin Covid-19 gratis bagi masyarakat melalui link atau secara online.

Pendaftaran vaksin Covid-19 bisa beragam cara. Ada pendaftaran vaksin Covid-19 secara online melalui aplikasi PeduliLindungi, JAKI dll. Ada juga pendaftaran vaksin Covid-19 secara offline, dengan datang langsung ke pusat layanan vaksinasi.

Namun di Wonogiri, pendaftaran vaksin Covid-19 secara online malah ditiadakan. Bupati Wonogiri Joko Sutopo menuturkan, pendaftaran vaksin Covid-19 gratis via online ini sering membuat kegaduhan baru di tengah masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerumunan.


Ia khawatir, kerumunan yang muncul akibat pendaftaran vaksin Covid-19 justru berpotensi menyebarkan penularan Covid-19. “Kasus di kabupaten lain pendaftaran vaksin Covid-19 mencapai seratus persen tetapi stok vaksinnya ternyata 30 persen. Lalu yang 70 persen, yang sudah mendaftar mau dikemanakan. Itu menimbulkan kegaduhan dan menimbulkan kerumunan di masyarakat,” kata Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Menurut Jekek, pendaftaran vaksin Covid-19 melalui daring maka semua orang bisa mendaftar. Dengan demikian, pelaksanaan vaksin Covid-19 dapat menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Lengkap! Ini cara daftar, cek dan download sertifikat vaksin di Peduli Lindungi

Selain itu, di dareah lain menunjukkan fakta banyak warga yang balik karena tidak mendapatkan jatah vaksinasi dengan mendaftar lewat daring. Padahal warga sudah mengantre sejak pagi hingga sore hari.

Untuk itu, Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri menggunakan metode alokasi vaksin sesuai target sasaran. Setelah nakes, petugas publik selesai vaksinasinya, kini gilran para lansia. Data lansia yang mendapatkan vaksinasi pun sudah berada di tim faskes kecamatan.

Untuk menghindari kerumunan dan antrean panjang, vaksinasi bagi lansia dilakukan di kantor desa dan kelurahan. Sebelum pelaksanaan vaksinasi, tutur Jekek, Ketua RT memberitahukan warganya untuk datang divaksin.

“Vaksinator kami yang turun didampingi para relawan ke kantor desa. Dan ini sudah berjalan dengan baik. Tidak ada kegaduhan, kerumunan, dan komplain apa pun,” ungkap Jekek.

Jekek mencontohkan, vaksinasi bagi guru yang dikoordinasi oleh dinas pendidikan. Teknisnya, dinas pendidikan tinggal menyampaikan ke masing-masing komunitas sehingga seluruh guru mengetahui informasi vaksinasi bagi mereka. Guru pun tidak perlu melakukan pendaftaran vaksin Covid-19 secara online.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bikin Gaduh, Wonogiri Tak Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Gratis via Online",

Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi Editor : Dony Aprian

Selanjutnya: Jadi syarat masuk mal, ini cara scan barcode di aplikasi PeduliLindungi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto