SIDNEY. Woodside Petroleum Ltd, produsen minyak terbesar kedua di Australia mempertimbangkan untuk membeli kembali saham yang dilepas oleh Royal Dutch Shell Plc, seharga US$ 7,7 miliar. Perusahaan yakin bisa mendapatkan dana tersebut dari usaha liquefied natural gas (LNG) Pluto. Perusahaan bernilai A$ 14,9 miliar (US$ 15,9 miliar) ini akan mulai mengekspor LNG bulan depan. "Woodside dalam posisi yang baik dalam 12 bulan sampai 18 bulan mendatang. Dengan Pluto berkembang menjadi online, kami akan mengumpulkan banyak uang," kata Peter Coleman, Presiden Direktur (CEO) Woodside Petroleum. Saham Woodside telah turun 17% sejak Shell menjual kepemilkiannya di perusahaan itu sebesar 10% senilai US$ 3,35 miliar pada November 2010. Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Eropa ini masih akan melepas sisa saham 24%, yang diungkapkan awal bulan ini. Menurut Woodside, pembelian saham kembali ini akan meringankan penurunan harga. Namun, Coleman bilang, pembelian saham ini hanyalah salah satu opsi perusahaan mempertahankan harga sahamnya.Coleman mengatakan, sudah berbicara dengan manajemen Shell. "Kami bilang kepada Shell: jika sudah akan melepas saham, datang dan bicaralah pada kami," kata dia. Coleman yakin, Shell memang tidak akan menjual sisa sahamnya dengan murah. Woodside saat ini menghadapi persaingan dari Amerika Utara. Sementara itu, perusahaan masih mengembangkan proyek LNG US$ 70 miliar. Perusahaan mengalami penurunan laba 4% sepanjang tahun lalu.Woodside dikabarkan akan menjual kepemilikannya di proyek LNG Browse. Sebelumnya, analis Citigroup Inc memperkirakan, Woodside bisa mendapatkan US$ 1,6 miliar dari penjualan 16%.
Woodside ingin buyback saham dari Shell
SIDNEY. Woodside Petroleum Ltd, produsen minyak terbesar kedua di Australia mempertimbangkan untuk membeli kembali saham yang dilepas oleh Royal Dutch Shell Plc, seharga US$ 7,7 miliar. Perusahaan yakin bisa mendapatkan dana tersebut dari usaha liquefied natural gas (LNG) Pluto. Perusahaan bernilai A$ 14,9 miliar (US$ 15,9 miliar) ini akan mulai mengekspor LNG bulan depan. "Woodside dalam posisi yang baik dalam 12 bulan sampai 18 bulan mendatang. Dengan Pluto berkembang menjadi online, kami akan mengumpulkan banyak uang," kata Peter Coleman, Presiden Direktur (CEO) Woodside Petroleum. Saham Woodside telah turun 17% sejak Shell menjual kepemilkiannya di perusahaan itu sebesar 10% senilai US$ 3,35 miliar pada November 2010. Perusahaan minyak dan gas (migas) asal Eropa ini masih akan melepas sisa saham 24%, yang diungkapkan awal bulan ini. Menurut Woodside, pembelian saham kembali ini akan meringankan penurunan harga. Namun, Coleman bilang, pembelian saham ini hanyalah salah satu opsi perusahaan mempertahankan harga sahamnya.Coleman mengatakan, sudah berbicara dengan manajemen Shell. "Kami bilang kepada Shell: jika sudah akan melepas saham, datang dan bicaralah pada kami," kata dia. Coleman yakin, Shell memang tidak akan menjual sisa sahamnya dengan murah. Woodside saat ini menghadapi persaingan dari Amerika Utara. Sementara itu, perusahaan masih mengembangkan proyek LNG US$ 70 miliar. Perusahaan mengalami penurunan laba 4% sepanjang tahun lalu.Woodside dikabarkan akan menjual kepemilikannya di proyek LNG Browse. Sebelumnya, analis Citigroup Inc memperkirakan, Woodside bisa mendapatkan US$ 1,6 miliar dari penjualan 16%.