World Bank dan MDBs salurkan bantuan senilai US$ 240 miliar untuk perangi corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merespons dampak wabah virus Corona (Covid-19) yang semakin meluas, Grup Bank Dunia atau World Bank Group telah menyiapkan anggaran bantuan sebanyak US$ 160 miliar.

Presiden World Bank Group David Malpass mengatakan, bantuan tersebut akan disalurkan dalam jangka waktu 15 bulan ke depan. Bantuan ini, kata David, akan disesuaikan dengan dampak wabah virus Corona pada bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial yang dihadapi oleh berbagai negara.

Baca Juga: Begini cara Bulog memenuhi kebutuhan pangan saat pandemi corona


Tak hanya Bank Dunia, Bank Pembangunan Multilateral lain atau Multilateral Development Banks (MDBs) juga akan ikut memberikan bantuan. "Asian Development Bank (ADB), Inter-American Development Bank (IDB) dan beberapa lembaga lain, telah berkomitmen untuk meyalurkan bantuan sebesar US$ 80 miliar selama periode ini," ujar David di dalam keterangannya, Minggu (19/4).

Jadi, apabila digabungkan total dana yang akan disalurkan sebagai bantuan untuk penanganan virus Corona menjadi sebesar US$ 240 miliar.

Kemudian, Asosiasi Pembangunan Internasional atau International Development Association (IDA) yang masih merupakan bagian dari Bank Dunia, juga akan menyediakan hibah dan kredit yang bersifat lunak dengan nilai US$ 50 miliar.

Baca Juga: Tekan dampak corona, PJB salurkan bantuan senilai Rp 10 miliar bagi tenaga medis

"Bantuan layanan utang bilateral dari IDA sudah bisa didapatkan mulai tanggal 1 Mei mendatang. Dengan begitu, berbagai negara yang membutuhkan bantuan dapat berfokus pada sumber daya yang dimiliki untuk memerangi pandemi dan dampak yang ditimbulkan terhadap ekonomi dan sosial," kata David.

Lebih lanjut, David menjelaskan bahwa program yang diinisiasi oleh Bank Dunia didasarkan pada tiga pilar. Diantaranya adalah melindungi penduduk miskin, mendukung percepatan penerimaan kerja dan mengurangi pemutusan hubungan kerja (PHK), serta membantu negara-negara berkembang dalam menerapkan operasi kesehatan darurat untuk memperkuat ketahanan ekonomi.

Editor: Handoyo .