JAKARTA. World Bank atawa Bank Dunia melihat ekonomi Indonesia tidak jauh berbeda dibanding tahun lalu. Alasannya, ekonomi China masih loyo dan akan berdampak pada negara mitra dagang utama seperti Indonesia. Dalam laporan terbaru World Bank "Global Economic Prospect (GEP)" dikatakan ekonomi global hanya akan tumbuh sekitar 3% pada tahun ini, naik 0,3% dibanding tahun 2014 yang diperkirakan tumbuh 2,6%. Negara berkembang tahun ini bisa tumbuh ke angka 4,8% dari 4,4% pada tahun 2014 dan bisa naik ke level 5,3% dan 5,4% pada tahun 2016 dan 2017. Pendorong ekonomi dunia dan negara berkembang membaik adalah Amerika. Pertumbuhan Amerika diharapkan mencapai 3,2% pada 2015 atau naik dari posisi 2,4% pada tahun 2014. Sementara itu, ekonomi China masih akan sulit naik. Negeri tirai bambu ini diperkirakan hanya tumbuh 7,1%, turun dari perkiraan pertumbuhan tahun 2014 7,4%. Untuk dua tahun ke depan pertumbuhan China malah diramalkan kian turun ke level 7% pada tahun 2016 dan 6,9% pada tahun 2017. China secara perlahan akan mengurangi pertumbuhan ekonominya dan melakukan pengetatan kredit yang akan memicu perlambatan investasi. "Risiko-risiko besar datang dari pertumbuhan global yang lebih rendah dari yang diperkirakan serta pertumbuhan yang menurun drastis di China," tulis World Bank dalam siaran persnya, Rabu (14/1). Perlambatan China akan melemahkan aktivitas ekonomi di wilayah Asia Timur dan Pasifik mengingat besarnya peran pasar China, yang erat kaitannya dengan perdagangan dan investasi.
World Bank: Ekonomi RI hanya akan tumbuh 5,2%
JAKARTA. World Bank atawa Bank Dunia melihat ekonomi Indonesia tidak jauh berbeda dibanding tahun lalu. Alasannya, ekonomi China masih loyo dan akan berdampak pada negara mitra dagang utama seperti Indonesia. Dalam laporan terbaru World Bank "Global Economic Prospect (GEP)" dikatakan ekonomi global hanya akan tumbuh sekitar 3% pada tahun ini, naik 0,3% dibanding tahun 2014 yang diperkirakan tumbuh 2,6%. Negara berkembang tahun ini bisa tumbuh ke angka 4,8% dari 4,4% pada tahun 2014 dan bisa naik ke level 5,3% dan 5,4% pada tahun 2016 dan 2017. Pendorong ekonomi dunia dan negara berkembang membaik adalah Amerika. Pertumbuhan Amerika diharapkan mencapai 3,2% pada 2015 atau naik dari posisi 2,4% pada tahun 2014. Sementara itu, ekonomi China masih akan sulit naik. Negeri tirai bambu ini diperkirakan hanya tumbuh 7,1%, turun dari perkiraan pertumbuhan tahun 2014 7,4%. Untuk dua tahun ke depan pertumbuhan China malah diramalkan kian turun ke level 7% pada tahun 2016 dan 6,9% pada tahun 2017. China secara perlahan akan mengurangi pertumbuhan ekonominya dan melakukan pengetatan kredit yang akan memicu perlambatan investasi. "Risiko-risiko besar datang dari pertumbuhan global yang lebih rendah dari yang diperkirakan serta pertumbuhan yang menurun drastis di China," tulis World Bank dalam siaran persnya, Rabu (14/1). Perlambatan China akan melemahkan aktivitas ekonomi di wilayah Asia Timur dan Pasifik mengingat besarnya peran pasar China, yang erat kaitannya dengan perdagangan dan investasi.