World Bank: Negara Asia punya ruang untuk stimulus fiskal



SINGAPURA. World Bank dalam hasil risetnya menulis, mayoritas negara-negara di Asia memiliki ruang untuk menggunakan stimulus fiskal dalam melindungi perekonomian mereka dari krisis utang Eropa. Dalam riset bertajuk East Asia and Pacific Economic Update, negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur di luar Jepang, Hongkong, Taiwan, Singapura, dan India, akan tumbuh 7,8% di 2012 setelah sebelumnya tumbuh 8,2% pada tahun ini.Bank Dunia juga menulis, pemerintah Asia saat ini lebih fokus dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi dibanding menahan laju inflasi. Seperti yang diketahui Australia dan Indonesia sudah menurunkan suku bunga acuan pada bulan ini. Sementara, Filipinan sudah merilis paket stimulus fiskal untuk mendongkrak perekonomian. "Investor masih memikirkan kemungkinan guncangan ekonomi di sejumlah negara maju akibat krisis utang Eropa. Jika hal tersebut terjadi, itu bisa memicu resesi di Eropa. Arus dana akan mengalir ke negara-negara Asia Timur, melalui perdagangan, arus dana finansial, remitensi, dan lainnya," tulis World Bank. World Bank juga menulis, pada saat peraturan baru mengenai modal kerja digodok di Eropa, perbankan di benua Biru itu akan meminjam ke Asia. Tingginya cadangan dan surplus neraca perdagangan di mayoritas negara Asia akan melindungi mereka dari stress finansial baru dunia. Sebelumnya, negara-negara emerging market sudah merasakan dampak krisis Eropa dari pelemahan mata uangnya pada Desember lalu atas dollar AS. Kondisi tersebut memaksa mereka untuk menggunakan cadangan mata uang asing sehingga membatasi dampak dari krisis. Bank Dunia juga menilai, cadangan devisa emerging market masih cukup untuk menerima guncangan lain.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie