World Bank : Pemerintah harus pilih subsidi atau infrastruktur



JAKARTA. Bank Dunia melihat masih ada peluang untuk mereformasi kebijakan seputar subsidi bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, dengan penghematan dari aspek subsidi BBM, surplus APBN bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan bantuan sosial bagi masyarakat miskin. Ekonom Senior Bank Dunia untuk Indonesia Enrique Blanco Armas menyebutkan beberapa opsi yang direkomendasikan Bank Dunia bagi pemerintah untuk mereformasi kebijakan tersebut. Pertama, menaikkan harga BBM dari harga yang sekarang sudah ditetapkan. Kedua, memberikan larangan secara kuantitatif mengenai jenis kendaraan tertentu yang dapat memperoleh subsidi BBM serta di wilayah mana saja subsidi BBM diberlakukan. Ia memaparkan memang ada plus-minus dan risiko dari masing-masing pilihan. Meningkatkan harga memang jauh lebih mudah dilakukan namun ini bisa berpengaruh terhadap inflasi. Sedangkan pembatasan secara kuantitatif lebih rumit dan kompleks secara administratif. Ini bukan keputusan yang mudah dan sampai sekarang masih dibicarakan pemerintah. "But you have to choose your pain. Inflasi atau dana fiskal. Pilih subsidi atau meningkatkan infrastruktur. Yang harus dilihat adalah besar kecilnya manfaat pendanaan. Artinya uang subsidi ini bisa digunakan untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Bukan soal memilih antara menyubsidi atau tidak menyubsidi," papar Enrique.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: