World Food Programme: Semua Orang di Gaza Kelaparan



KONTAN.CO.ID - Program Pangan Dunia atau World Food Programme (WFP) pada hari Kamis (21/12) melaporkan bahwa seluruh populasi Gaza, yang mencapai 2,3 juta jiwa, saat ini menghadapi kelaparan akut.

Lewat laporan Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang diterbitkan WFP hari Kamis, dijelaskan bahwa proporsi rumah tangga di Gaza yang terkena dampak kerawanan pangan akut tingkat tinggi adalah yang terbesar yang pernah tercatat secara global.

Melihat fakta itu, WFP mengatakan bahwa saat ini tingkat kelaparan di Gaza bahkan telah melampaui kelaparan yang hampir terjadi di Afghanistan dan Yaman dalam beberapa tahun terakhir.


Baca Juga: Dipimpin AS, Lebih Dari 20 Negara Bergabung dalam Koalisi Pelindung Laut Merah

"Saya belum pernah melihat sesuatu sebesar yang terjadi di Gaza dan secepat ini, betapa cepatnya hal itu terjadi hanya dalam waktu dua bulan. Ini adalah situasi di mana hampir semua orang di Gaza kelaparan," kata kepala ekonom WFP, Arif Husain, diktuip Al Jazeera.

Laporan itu, yang disusun oleh 23 lembaga PBB dan non-pemerintah, menemukan bahwa seluruh penduduk di Gaza berada dalam krisis pangan dengan 576.600 orang berada pada tingkat bencana atau kelaparan.

Laporan tersebut mengatakan setiap orang di Gaza diperkirakan akan menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi dalam enam minggu ke depan.

Seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian akhirnya memperkirakan seluruh penduduk Jalur Gaza akan berada pada tingkat kelaparan “krisis atau lebih buruk” pada tanggal 7 Februari 2024 mendatang.

Baca Juga: Korban Tewas di Gaza Mencapai 20.000 di Hari ke-75 Perang

Berdasarkan lima fase klasifikasi kerawanan pangan IPC, krisis berada pada fase ketiga, keadaan darurat berada pada fase keempat, dan bencana alam atau kelaparan berada pada fase kelima.

IPC mengakui bahwa ini adalah jumlah penduduk tertinggi yang menghadapi kerawanan pangan akut tingkat tinggi yang pernah diklasifikasikan oleh mereka untuk wilayah atau negara tertentu.

"Ada risiko (bencana) kelaparan, dan risiko ini semakin meningkat setiap hari karena situasi permusuhan yang intens dan terbatasnya akses kemanusiaan saat ini terus berlanjut atau memburuk," kata IPC terkait Gaza.

Baca Juga: Cadangan Air Menipis, UNICEF Sebut Gaza Semakin Mematikan Bagi Anak-Anak

Truk-truk bantuan telah masuk membawa bantuan dari Mesir telah mengirimkan sejumlah makanan, air dan obat-obatan, namun PBB mengatakan jumlah makanan tersebut hanya 10% dari apa yang dibutuhkan.

Distribusi bantuan di Gaza terhambat oleh operasi militer, inspeksi bantuan yang diminta oleh Israel, pemadaman komunikasi dan kekurangan bahan bakar.

Saat ini jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza telah melampaui 20.000 orang, 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Sekitar 1,9 juta penduduk Gaza atau lebih dari 80% populasi telah diusir dari rumah mereka. Lebih dari satu juta orang memadati tempat penampungan PBB.