KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) akan menyelenggarakan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 pada tanggal 23 dan 24 September 2019 di Jakarta Convention Centre (JCC). Acara ini juga didukung Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI). Mengambil tema “Innovation for Inclusion”, acara ini menjadi upaya regulator dan pemain
fintech untuk mendorong perkembangan industri
fintech di Indonesia, di mana kehadirannya berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.
Baca Juga: Beri dukungan tekfin, OJK gandeng otoritas Singapura dan Malaysia Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK Triyono Gani, mengatakan OJK sejak awal telah memberikan dukungan terhadap pertumbuhan industri
fintech dan inovasi keuangan digital melalui pengawasan dan pembinaan, antara lain dengan mengeluarkan beberapa peraturan terkait
fintech yang mengutamakan perlindungan konsumen tanpa menghalangi inovasi. “OJK selama ini selalu mendukung inovasi keuangan digital sejalan upaya meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Kami juga secara konsisten memastikan bahwa produk dan layanan keuangan berbasis teknologi yang ditawarkan tidak melanggar peraturan dan selalu mengedepankan perlindungan konsumen,” kata Triyono di Jakarta, Rabu (18/9). Sampai Agustus 2019, sebanyak 48 perusahaan
fintech telah masuk ke dalam 15 kluster inovasi keuangan digital. Sementara 127
fintech peer to peer (P2P) Lending telah mengantongi tanda terdaftar dari OJK. Dari jumlah itu, 7 pemain telah mengantongi izin permanen. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Pungky Purnomo menilai Fintech Expo bisa menjadi sebuah ajang untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat luas terkait perkembangan industri
fintech, khususnya di sektor sistem pembayaran digital dengan berbagai variasi produk dan layanannya. BI mengambil kesempatan ini untuk mensosialisasikan
QR Code Indonesia Standard (QRIS) yang sudah diluncurkan secara resmi di bulan Agustus yang lalu.
Baca Juga: LinkAja luncurkan fitur top up uang elektronik berbasis kartu bank anggota Himbara Ketua Umum AFTECH Niki Luhur menyebut penyelenggaraan Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 akan menjadi pameran terbesar di Indonesia tahun ini dengan menghadirkan lebih dari 100 perusahaan
fintech yang dalam beberapa tahun terakhir sudah menyajikan berbagai inovasi produk dan jasa keuangan berbasis teknologi kepada masyarakat luas di Indonesia. Khususnya untuk segmen
unbanked dan
underserved yang selama ini belum terjangkau oleh sektor keuangan konvensional. “Melalui Indonesia Fintech Expo 2019, kami ingin untuk menunjukkan komitmen industri
fintech dalam mendukung target tercapainya inklusi keuangan sebesar 75% di tahun 2019 melalui berbagai solusi
fintech yang ditawarkan kepada masyarakat Indonesia sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat,” tutupnya. Pameran ini terbuka gratis untuk umum dan pendaftaran
online bisa dilakukan melalui www.expo.fintech.id/exporegistration.
Publik bisa menikmati pameran dan secara langsung mempelajari lebih jauh bagaimana perkembangan industri
fintech di Indonesia, mulai dari keragaman produk dan layanan jasa serta teknologi canggih yang digunakan oleh berbagai perusahaan
fintech. Baca Juga: Fintech Pluang dan Bukalapak bersinergi meluncurkan produk Cicil Emas Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan
fintech yang berpartisipasi di dalam ajang pameran Indonesia Fintech Expo 2019 ini mewakili beberapa sektor
fintech yang ada di Indonesia, yaitu
fintech pinjam meminjam
online , sistem pembayaran digital,
wealth management,
market aggregator,
insurtech dan
fintech syariah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi