JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok meraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013 sebagai tokoh antikorupsi dalam kategori pemerintah daerah. Basuki dipilih karena konsistensinya menjadi inspirator upaya pemberantasan korupsi sejak menjadi anggota DPRD Belitung Timur hingga menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta."Kami melihat beliau masuk dan terjun ke dunia politik dengan tulus dan ikhlas, bukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi," terang Ketua Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, di Jakarta, Rabu (16/10/2013).Menurut Betti, pemilihan Basuki bukan hanya karena integritasnya secara individual, tetapi juga perannya dalam membuat program-program yang sistematis dalam upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme."Jadi Pak Ahok ini memiliki prinsip bersih, transparan, dan profesional. Itu kiat yang beliau pegang," katanya.Ketika memimpin Jakarta bersama Joko Widodo, menurut Betti, Basuki juga melakukan berbagai terobosan program. Di antaranya adalah pemangkasan mata anggaran beberapa dinas agar efisien dan tepat sasaran, mempublikasikan mata anggaran dinas dan instansi terkait agar publik dapat ikut mengawasi penggunaan anggaran, serta mempublikasikan gaji sekaligus biaya operasionalnya di laman internet."Termasuk juga merekam rapat-rapat yang membahas anggaran untuk diunggah di Youtube," papar Betti.Tidak hanya itu, Basuki juga menciptakan beberapa ide untuk memberantas korupsi di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta, seperti kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menciptakan sistem transaksi keuangan yang transparan (non-cash transaction), penerapan sistem pajak online, serta ide pemasangan CCTV di pusat layanan masyarakat, seperti di kecamatan, kelurahan, hingga puskesmas di wilayah DKI Jakarta.Anugerah BHACA ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2004. Sebelumnya, Joko Widodo juga pernah mendapat penghargaan ini pada tahun 2010 saat dirinya masih menjadi walikota Surakarta.Dewan Juri BHACA beranggotakan Betti Alisjahbana, Mas Ahmad Santosa, Agung Pambudhi, Rikard Bagun, dan Luky Djani. Selain menganugerahkan kepada Basuki, pada tahun 2013 ini BHACA juga memberikan penghargaan kepada Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji dalam kategori BUMN.Penghargaan ini, kata Betti, merupakan bentuk apresiasi sekaligusn dukungan masyarakat kepada sosok-sosok yang berani menghadapi tantangan dan godaan yang besar sekaligus menjadi inspirator bagi tokoh-tokoh lain di posisi yang sama, baik Dirut BUMN dan kepala daerah di seluruh Indonesia."Diharapkan, pemberian award ini bisa menjadi beban dan tanggung jawab moral bagi yang menerimanya untuk terus menjaga integritas dan memengaruhi lingkungannya dalam memberantas korupsi," tandasnya. (Rahmat Fiansyah/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wow, Ahok raih penghargaan Bung Hatta 2013
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok meraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) 2013 sebagai tokoh antikorupsi dalam kategori pemerintah daerah. Basuki dipilih karena konsistensinya menjadi inspirator upaya pemberantasan korupsi sejak menjadi anggota DPRD Belitung Timur hingga menjadi wakil Gubernur DKI Jakarta."Kami melihat beliau masuk dan terjun ke dunia politik dengan tulus dan ikhlas, bukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi," terang Ketua Juri BHACA 2013, Betti Alisjahbana, di Jakarta, Rabu (16/10/2013).Menurut Betti, pemilihan Basuki bukan hanya karena integritasnya secara individual, tetapi juga perannya dalam membuat program-program yang sistematis dalam upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme."Jadi Pak Ahok ini memiliki prinsip bersih, transparan, dan profesional. Itu kiat yang beliau pegang," katanya.Ketika memimpin Jakarta bersama Joko Widodo, menurut Betti, Basuki juga melakukan berbagai terobosan program. Di antaranya adalah pemangkasan mata anggaran beberapa dinas agar efisien dan tepat sasaran, mempublikasikan mata anggaran dinas dan instansi terkait agar publik dapat ikut mengawasi penggunaan anggaran, serta mempublikasikan gaji sekaligus biaya operasionalnya di laman internet."Termasuk juga merekam rapat-rapat yang membahas anggaran untuk diunggah di Youtube," papar Betti.Tidak hanya itu, Basuki juga menciptakan beberapa ide untuk memberantas korupsi di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta, seperti kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menciptakan sistem transaksi keuangan yang transparan (non-cash transaction), penerapan sistem pajak online, serta ide pemasangan CCTV di pusat layanan masyarakat, seperti di kecamatan, kelurahan, hingga puskesmas di wilayah DKI Jakarta.Anugerah BHACA ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2004. Sebelumnya, Joko Widodo juga pernah mendapat penghargaan ini pada tahun 2010 saat dirinya masih menjadi walikota Surakarta.Dewan Juri BHACA beranggotakan Betti Alisjahbana, Mas Ahmad Santosa, Agung Pambudhi, Rikard Bagun, dan Luky Djani. Selain menganugerahkan kepada Basuki, pada tahun 2013 ini BHACA juga memberikan penghargaan kepada Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji dalam kategori BUMN.Penghargaan ini, kata Betti, merupakan bentuk apresiasi sekaligusn dukungan masyarakat kepada sosok-sosok yang berani menghadapi tantangan dan godaan yang besar sekaligus menjadi inspirator bagi tokoh-tokoh lain di posisi yang sama, baik Dirut BUMN dan kepala daerah di seluruh Indonesia."Diharapkan, pemberian award ini bisa menjadi beban dan tanggung jawab moral bagi yang menerimanya untuk terus menjaga integritas dan memengaruhi lingkungannya dalam memberantas korupsi," tandasnya. (Rahmat Fiansyah/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News