NEW YORK. Untuk menjadi kaya sebenarnya mudah. Cukup mengantongi US$ 34.000 per tahun setelah pajak maka Anda akan menjadi satu dari orang kaya dunia. Tak heran apabila separuh dari orang kaya dunia atau sekitar 29 juta orang di antaranya hidup di Amerika Serikat (AS) Lalu separuh orang terkaya dunia lainnya tersebar di berbagai negara. Antara lain, empat juta orang di Jerman dan sisanya terpapar di belahan Eropa, Amerika Latin dan beberapa negara Asia. Dalam bukunya berjudul The Haves and The Have-Nots, ekonom Bank Dunia Branko Milanovic menyebut, secara statistik tidak ada orang kaya yang berdomisili di Afrika, China dan India. Meskipun kawasan itu menjadi area terpadat di dunia. Namun, bagaimana sebenarnya penghitungan pertambahan orang kaya? Branko menilai, pertambahan terjadi lantaran adanya pertumbuhan masyarakat kalangan menengah secara global. China dan India memang tengah tumbuh pesat. Artinya, di antara penduduknya yang sangat padat itu, bakal muncul orang kaya baru. Hanya, perlu digarisbawahi bahwa negara yang tengah tumbuh pesat itu mengawali perkembangan dari bawah. Sehingga masyarakat kalangan menengah negara itu juga masih berupaya tumbuh. Masyarakat kalangan menengah sebenarnya terdefinisikan sebagai orang yang memiliki rumah, kendaraan, simpanan pensiun, dan kemampuan menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah. Namun, faktanya, masyarakat kalangan menengah malah hanya orang yang berpenghasilan US$ 1.225 per tahun. Angka itu bergantung pada biaya hidup di masing-masing negara.
Wow! Amerika dominasi separuh orang kaya di dunia
NEW YORK. Untuk menjadi kaya sebenarnya mudah. Cukup mengantongi US$ 34.000 per tahun setelah pajak maka Anda akan menjadi satu dari orang kaya dunia. Tak heran apabila separuh dari orang kaya dunia atau sekitar 29 juta orang di antaranya hidup di Amerika Serikat (AS) Lalu separuh orang terkaya dunia lainnya tersebar di berbagai negara. Antara lain, empat juta orang di Jerman dan sisanya terpapar di belahan Eropa, Amerika Latin dan beberapa negara Asia. Dalam bukunya berjudul The Haves and The Have-Nots, ekonom Bank Dunia Branko Milanovic menyebut, secara statistik tidak ada orang kaya yang berdomisili di Afrika, China dan India. Meskipun kawasan itu menjadi area terpadat di dunia. Namun, bagaimana sebenarnya penghitungan pertambahan orang kaya? Branko menilai, pertambahan terjadi lantaran adanya pertumbuhan masyarakat kalangan menengah secara global. China dan India memang tengah tumbuh pesat. Artinya, di antara penduduknya yang sangat padat itu, bakal muncul orang kaya baru. Hanya, perlu digarisbawahi bahwa negara yang tengah tumbuh pesat itu mengawali perkembangan dari bawah. Sehingga masyarakat kalangan menengah negara itu juga masih berupaya tumbuh. Masyarakat kalangan menengah sebenarnya terdefinisikan sebagai orang yang memiliki rumah, kendaraan, simpanan pensiun, dan kemampuan menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah. Namun, faktanya, masyarakat kalangan menengah malah hanya orang yang berpenghasilan US$ 1.225 per tahun. Angka itu bergantung pada biaya hidup di masing-masing negara.