JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 3,2 triliun untuk penanganan empat sungai besar di Indonesia yang berpotensi menjadi langganan bencana banjir saat musim hujan tiba. Anggaran tersebut akan digunakan pada tahun anggaran 2012. Keempat sungai yang dimaksud yakni, Bengawan Solo, Jawa Tengah, dan Sungai Citarum, Jawa Barat, masing-masing dianggarkan Rp 1,2 triliun. Dua sungai lainnya ialah Kali Ciliwung dan Sungai Cisadane yang melintasi DKI Jakarta. Masing-masing akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 800 miliar. "Sungai-sungai di daerah lainnya kami juga akan alokasikan anggarannya, seperti sungai Medan, Padang, dan Samarinda. Namun, alokasi anggarannya tidak besar," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Mochammad Amron. Dia menjelaskan, untuk penanganan banjir di Jakarta lewat Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT) pihaknya tidak mengalokasikan anggaran. Menurutnya, kedua bendungan tersebut sudah siap digunakan untuk antisipasi banjir di ibukota. "Khusus persoalan BKT, pembebasan lahan akan diselesaikan oleh pemerintah daerah," imbuhnya. Di samping penanangan sungai, PU telah berkoordinasi dengan dinas PU dan pemerintah daerah untuk membentuk tim piket banjir, membuat peta kejadian dan prakiraan banjir, serta penyediaan alat-alat pompa lumpur, pompa banjir, perahu karet, hingga bronjong dan karung plastik. Secara keseluruhan, Kementerian PU mengalokasikan anggaran penanganan banjir sekitar Rp 4 triliun. Untuk Ditjen SDA sendiri pada tahun depan alokasi anggarannya senilai Rp 16 trilun atau meningkat dari tahun 2011 yang berjumlah Rp 12 trilun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Umar Idris