KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun pandemi corona (Covid-19), pergerakan harta para konglomerat ikut pasang surut. Dalam tujuh pekan terakhir,
Bloomberg mencatat, nilai kekayaan pemilik Grup Djarum sudah bertambah US$ 7,4 miliar atau Rp 107,30 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS) menjadi US$ 28,8 miliar.
Baca Juga: Siap-siap meraup cuan dividen, cek 4 emiten yang jadwalkan cum dividen pekan depan Berdasarkan data
Bloomberg Billionaires Index, per hari ini (10/7), nilai kekayaan Robert Budi Hartono mencapai US$ 14,9 miliar, sementara Michael Bambang Hartono mencatatkan kekayaan US$ 13,9 miliar. Alhasil, gabungan harta kekayaan dua bersaudara pemilik Grup Djarum, Budi Hartono dan Michael Hartono, itu mencapai US$ 28,8 miliar. Tujuh pekan lalu atau per 24 Mei 2020, harta pemilik Grup Djarum masih di posisi US$ 21,4 miliar. Jumlah tersebut sudah merosot US$ 11,83 miliar atau Rp 171,54 triliun sejak awal tahun atau
year-to-date (ytd).
Baca Juga: Pertamina akan mencicipi dividen Elnusa (ELSA) senilai Rp 36,63 miliar Pertumbuhan harta keluarga Hartono sejalan dengan pergerakan beberapa portofolio mereka di bursa saham. Misalnya, salah satu lokomotif usaha keluarga Hartono, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mulai bangkit.
Harga saham BBCA di Bursa Efek Indonesia saat ini (10/7) berada di level Rp 31.000 per saham. Harga tersebut sudah menanjak 30,12% dibandingkan posisi tujuh pekan lalu, tepatnya 20 Mei 2020, yang berada di level Rp 23.825 per saham. Di periode yang sama (tujuh pekan), nilai kapitalisasi pasar
(market cap) BBCA sudah bertambah Rp 176,9 triliun menjadi Rp 764,31 triliun per Jumat (10/7).
Baca Juga: Anak milenial generasi keempat Nojorono di balik racikan Minak Djinggo Rempah Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sandy Baskoro