KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sebagian pihak menilai valuasi Bukalapak mahal, penilaian ini tak lantas membuat initial public offering e-commerce tersebut sepi peminat. Bahkan, IPO Bukalapak dikabarkan mengalami kelebihan permintaan atawa oversubscribed. Sumber KONTAN menyebut, harga pelaksanaan ditetapkan di level Rp 850 per saham. Ini batas kanan dari rentang harga IPO yang sebelumnya ditetapkan, paling rendah Rp 750 per saham. Pada level harga pelaksanaan tersebut, IPO Bukalapak oversubscribed hingga empat kali. Dengan kata lain, Bukalapak meraup dana segar optimal, hingga Rp 21,9 triliun.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak terkait yang bersedia memberikan konfirmasi. Bursa Efek Indonesia (BEI) juga belum merinci terkait perkembangan penyesuaian teknis pencatatan saham di papan perdagangan. Baca Juga: Incar valuasi jumbo, perusahaan teknologi ramai-ramai IPO Dalam perhelatan IPO, Bukalapak melepas 25,76 miliar saham baru. Jumlah tersebut setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sekitar 66% dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja. Kemudian, sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja sejumlah anak usaha Bukalapak.